Kepala Puskesmas Pangandaran dr Aris Rismawan menyampaikan, sebagai puskesmas yang berada di kawasan wisata, Puskesmas Pangandaran kerap kedatangan turis-turis asing. Sayang, selama ini pelayanan kurang optimal karena kendala bahasa.
"Terkadang ada paseien bule marah-marah 'I want somebody speak in English, I want to see the doctor," ujar Aris kepada detikcom, menirukan keluhan pasien asing, Rabu (6/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berkaca dari hal tersebut, kata Aris, saat ini seluruh staf didorong membiasakan diri berbahasa Inggris melalui program yang pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat. Hal-hal yang diajarkan, kata Aris, terutama ungkapan-ungkapan dasar dalam pelayanan.
"Memang masih belum terbiasa, kadang saya ajak ngobrol pada ketawa-ketawa, tapi mereka mencoba," kata Aris yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Pangandaran.
Untuk saat ini, kata Aris, proses belajar masih mengandalkan sumberdaya internal, termasuk memberdayakan dokter-dokter yang relatif bisa berbahasa Inggris. Aris berharap, ke depan, perawat yang menghadapi pasien tidak lagi bingung dan harus mencari dokter kalau ada pasien asing.
"Sekarang perawat sudah bisa tanya what's your problem?, Can I help you? belajar menjelaskan hasil pemeriksaan laboratorium, dan lain-lain," ujar Aris.
Aris melaporkan, hampir setiap pekan, pihaknya kedatangan pasien asing, di antaranya dari Amerika, Jerman dan Inggris. Ia memprediksi, pasien asing akan lebih banyak seiring menguatnya promosi wisata Kabupaten Pangandaran.
Puskesmas Pangandaran memang dikenal kerap mencatatkan prestasi. Awal tahun ini, Puskesmas Pangandaran menjadi yang kelima di Jawa Barat menyandang status "Puskesmas Paripurna". (ern/ern)