Dia tidak sengaja menemukan jenis senjata artileri itu saat memasang tiang kanopi. Kini jumlah mortir yang dievakuasi petugas bertambah menjadi 88 butir.
Awalnya Edi tengah membuat fondasi untuk tiang kanopi. Dia kebetulan bekerja sebagai kuli bangunan di rumah tersebut. Tanpa ada rasa curiga dia mulai menggali beberapa lubang sebagai fondasi tiang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama gali, di tiang kedua saya gali, dikira itu pertama pipa besi. Pas dicongkel dan diangkat sama saya, tahu itu bom (mortir)," kata Edi di lokasi, Rabu (6/3/2019).
Dia bergegas melapor ke pemilik rumah terkait penemuan mortir tersebut. Setelah itu, pemilik rumah melapor ke polisi. "Laporan ke anak (pemilik rumah). Kemudian lapor ke kepolisian," ucapnya.
Setelah para petugas datang, Edi makin kaget lantaran mortir yang terkubur di area itu jumlahnya mencapai puluhan. Padahal awalnya dia duga hanya satu saja.
"Kaget, saya angkat satu ternyata ada banyak," ujar Edi.
Petugas kembali menyisir sisa mortir yang masih terkubur di area penemuan puluhan mortir di rumah warga, di Jalan Ir H Djuanda, Gang Cinta Wangi, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Rabu (6/3/2019). Sejumlah petugas dari tim Jihandak Yon Zipur 3, telah tiba di lokasi untuk penyisiran. Satu unit mobil Jihandak telah disiapkan di sekitar lokasi penemuan mortir.
Sejak Selasa (5/3), petugas dari tim Jibom Polda Jabar dan TNI melakukan penyisiran untuk menemukan mortir yang terkubur. Hingga pukul 22.30 WIB, total 88 mortir yang berhasil dievakuasi.
Pagi ini, tim Jihandak Yon Zipur 3 kembali mencoba mengevakuasi mortir yang tersisa. Karena diperkirakan masih terdapat mortir-mortir yang tertimbun di sekitar area lokasi penemuan.
"Jadi total ada 88 yang berhasil dievakuasi. Kita lakukan penyisiran lagi pagi ini," kata Dandim 0618/BS Kolonel Inf Hery Subagyo.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini