Membawa merek Djurago, kayak buatan Enda menjadi salah satu buruan para penggemar olahraga dan rekreasi air. Memulai usahanya sejak 2011, kayak Djurago yang berbahan dasar fiber glass tersebut telah dipasarkan ke berbagai kota lintas pulau di Indonesia, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali hingga Papua.
Tak hanya dalam negeri, beberapa produknya juga dikirim ke Timor Leste, Australia hingga Amerika Serikat, meskipun masih menggunakan jasa perantara. Enda menjelaskan, Djurago memproduksi dua jenis kayak, yakni sit in dan sit on top dengan delapan model turunan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kayak-kayak produksi Djurago, menurut Enda, fungsinya untuk berbagai penggunaan, mulai dari olahraga arung jeram, rekreasi air hingga memancing. Enda menyebut, harga kayaknya berkisar mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 10 juta. Dengan margin di kisaran 70 persen, Enda menyebut bis menjual 4 hingga 5 kayak per bulan.
"Omzet paling sekitar Rp 20 juta lah (per bulan)," ujar Enda kepada detikcom, belum lama ini.
Selain itu, sambung Enda, ongkos pengiriman terkadang menjadi kendala. "Sering harga sudah deal, tapi ongkir terlalu mahal," ucapnya.
Sehari-hari, Enda bekerja di pabriknya yang sederhana di Dusun Nusagede, Desa Cijulang, Kecamatan Pangandaran, dibantu tiga orang karyawan. Keberadaan Sungai Cijulang di sekitar tempat produksi, kerap dimanfaatkan Enda untuk menguji coba produknya dan membuat materi promosi produk-produk Djurago.
Ia tidak menampik, pemerintah melalui berbagai lembaganya sudah cukup membantu. Namun begitu, dia menjelaskan, masih ada sejumlah rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi.
"Ada beberapa teknologi yang ingin kita punya, tapi kendalanya masih di permodalan," ujar Enda. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini