"Saya akan undang KPID untuk minta penjelasan. Nanti akan kita review dan cari solusinya. Yang saya tahu memang sampai Bruno Mars mentwit. Jadi saya belum punya informasi mendalam mungkin besok lusa akan saya sampaikan," katanya, dalam rilis yang diterima, Kamis (29/2/2019).
Sebelumnya, kabar mengenai aturan pembatasan penyiaran lagu berbahasa Inggris dari KPID Jabar itu telah sampai ke telinga penyanyi internasional Bruno Mars. Lagunya yang berjudul 'Versace On The Floor' masuk ke dalah 17 lagu yang diberi label dewasa dan dibatasi waktu penyiarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, secara prinsip KPID Jabar merupakan lembaga independen tanpa ada campur tangan pemerintah dalam setiap kebijakannya. Dia juga mengaku belum mendapat alasan serta data yang menjadi dasar KIPD mengeluarkan kebijakan tersebut.
"KPID kan lembaga independen ya, per hari ini saya belum mendapatkan kelengkapan data dan alasan-alasannya seperti apa," kata Emil.
Selain itu, dia juga ingin ekonomi kreatif berupa lagi bisa hadir tanpa ada pihak-pihak yang dirugikan. Baik itu dari para penikmat musik ataupun dari para musisinya.
"Kami ingin ekonomi kreatif lagu ini bisa hadir sebaik-baiknya tanpa ada yang dirugikan baik yang mendengarnya seperti yang dikhawatirkan KPID maupun arti-artis yang memproduksi kreasi dalam bentuk musik ini," ucapnya.
Secara umum, Emil memahami kehawatiran KPID terhadap dua lagu yang liriknya dinilai vulgar dan mengandung tema kehidupan dewasa.
KPID Jabar melalui surat edaran nomor 480/215/IS/KPID-JABAR/II/2019 membatasi siaran 17 lagu berbahasa inggris yang dinilai baik lirik maupun video klipnya sarat dengan seksualitas dan eksploitasi wanita,di antaranya dua lagu Bruno Mars berjudul That's What I Like dan Versace on the Floor diputar di seluruh Jabar.
Video: Kenapa Sih Lagu Bruno Mars dan Ed Sheeran Dibatasi KPID Jabar?
Belasan lagu itu hanya boleh diputar pukul 22.00 WIB hingga 03.00 WIB baik di televisi maupun radio.
"Saya paham ada pembatasan bukan pelarangan ya, ada pembatasan yang dirasa oleh KPID ada muatan-muatan yang tidak sesuai dengan konteks budaya di Jabar," tutur Emil.
Rencananya Emil akan mengundang KPID Jabar untuk membicarakan hal ini dan mencari solusi terbaiknya. (mso/ern)