Acara itu berlangsung di Lapangan Grand Pangandaran, Jawa Barat, Kamis (28/2/2019). Massa memenuhi arena kegiatan yang berukuran seluas lapangan sepakbola tersebut.
Massa tergabung dalam Relawan Kiai dan Santri (Kisan) Kabupaten Pangandaran ini didominasi ibu-ibu berseragam Muslimat, organisasi sayap perempuan NU. Ketua PCNU Kabupaten Pangandaran Kyai Fauzan Aziz menjelaskan deklarasi ini dihadiri sekitar 12 ribu orang. Termasuk di dalamnya para kiai, santri, pengurus pondok pesantren, kader-kader oarganisasi sayap NU, para tokoh lokal, serta warga Kabupaten Pangandaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam orasinya, Dedi menyebut Maruf sebagai tokoh Sunda yang harus didukung segenap warga Jawa Barat. Dedi menyebut ayah Ma'ruf Amin berasal dari Cirebon dan sang ibu dari Sumedang.
"Kalau ini tanah Galuh, ini (Ma'ruf Amin) adalah orang yang akan meneruskan cita-cita kita sebagai orang Galuh, membangun kemakmuran, kedaulatan, kebersamaan warga Galuh, sehingga kita memiliki martabat," ujar Dedi di atas panggung.
Sementara dalam pidatonya, Ma'ruf memaparkan alasannya mau menerima pinangan Jokowi. Selain karena dukungan para kiai, menurut Ma'ruf, keputusannya untuk maju juga sebagai kehormatan warga NU dan orang Sunda.
"Lamun urang Sunda teu milih urang Sunda, kabina-bina teuing (kalau orang Sunda tak memilih orang Sunda, keterlaluan banget)," kata Ma'ruf berbahasa Sunda.
Kegiatan deklarasi sejak pagi hingga jelang tengah hari itu berlangsung kondusif. Massa yang sebagian datang menggunakan mobil bak terbuka dari berbagai kawasan di Pangandaran ini membubarkan diri secara tertib.
Saksikan juga video 'Dukung Jokowi ala Ganjar: Rela Cuti Hingga Dipanggil Bawaslu':
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini