Para santri membacakan deklarasi Pemilu damai di Masjid Ponpes Nurussalam. Intinya santri siap ikut serta dalam menjaga proses Pemilu 2019, menangkal berita-berita hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah di tahun politik ini.
Santri dan pihak Ponpes Nurussalam siap bersinergi dengan aparat kepolisian dan Pemerintahan Desa, dalam menciptakan keamanan, ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang Pemilu 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menyukseskan Pemilu 2019, para santri diimbau untuk menyalurkan hak suaranya. Pihak Ponpes Nurussalam mengupayakan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ciamis agar santri yang memiliki hak pilih bisa mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) dekat pesantren.
Mengingat santri di pesantren ini tidak hanya warga Ciamis tapi dari berbagai daerah di Indonesia. Sehingga tidak mungkin saat hari pencoblosan pulang ke daerahnya yang jauh.
Saat ini santri dan warga pesantren jumlahnya mencapai sekitar 450 orang. Sedangkan yang memiliki hak pilih lebih dari 200 orang.
"Semua santri dan guru di Ponpes diminta untuk tidak golput, semua bisa menyalurkan hak pilihnya. Memilih pemimpin yang bisa membawa indonesia lebih barokah," katanya.
Sementara itu, Perwakilan Mabes Polri AKBP Suhaemi menjelaskan tujuan silaturahmi ke Pesantren di Ciamis ini guna menjaga kondusifitas menjelang Pemilu 2019. Bukan hanya Ponpes, namun juga Mahasiwa, Ormas dan elemen masyarakat lainnya.
"Tujuannya menciptakan kondusifitas, supaya pemilu aman, damai dan tentram. Alhamdulillah kami mendapat sambutan positif di Ponpes ini," kata Suhaemi.
Suhaemi mengingatkan, saat ini isu seputar sara selalu menjadi perhatian, karena salah satu pemicu utama konflik. Ditambah lagi isu tersebut dapat dijumpai di media sosial. Termasuk ujaran kebencian dan hoaks. Terlebih saat situasi dan kondisi di tahun politik ini tidak sedikit menjadikan isu sara untuk keperluan tertentu yang eksesnya perpecahan.
"Semoga semua yang tidak kita inginkan tidak menimpa bangsa kita. Kita harus jadi konsumen cerdas, tidak mudah menelan informasi secara mentah-mentah, kita perlu memahami spirit persaudaraan universal," pungkasnya. (ern/ern)