KPAI Tasikmalaya Sayangkan Perjodohan Paksa Hilda

KPAI Tasikmalaya Sayangkan Perjodohan Paksa Hilda

Deden Rahadian - detikNews
Jumat, 22 Feb 2019 09:59 WIB
Foto: Istimewa
Tasikmalaya - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Tasikmalaya menyayangkan masih adanya praktik perjodohan di tengah masyarakat, terlebih kasus Hilda Fauziah (18) masuk kategori pernikahan dini. Hilda pergi meninggalkan rumah tiga bulan lalu karena menolak dijodohkan.

"Walau tak bisa disalahkan, tapi kami menyayangkan praktik perjodohan masih terjadi, ini kami melihat ada komunikasi terputus antara orang tua dengan anak," ujar Ketua KPAI Tasikmalaya Ato Rinato ditemui di kantornya, Jumat (22/2/2019).

Ato mengetahui sudah berkomunikasi dengan kepala desa mengenai kasus Hilda, warga Kampung Cijambu Desa Cikawung Kecamatan Pancatengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu informasi hilangnya ananda Hilda setelah viral, saya komunikasi sama kepala desa ternyata benar hilang sejak november tahun 2018," katanya.

Kini KPAI akan melakukan investigasi dan juga ikut membantu mencari Hilda.



Disinggung soal kasus pernikahan dini di Kabupaten Tasikmalaya, Ato mengaku masih terjadi. Sejak Januari 2019, sudah terjadi tiga kasus pernikahan dini. Satu kasus berada di Kecamatan Sukarame, Sukahening dan Cisayong. Namun kasusnya berbeda dengan Hilda.

"Hamil di luar nikah jadi alasan nikah dini," kata Ato.

Seperti diberitakan sebelumnya, Hilda pergi dari rumah tanpa pamit dua minggu jelang pernikahannya. Hilda menolak dijodohkan dengan pemuda yang dipilihkan orangtuanya. Gadis cantik lulusan SMA ini memblokir semua kontak keluarga dan teman-temannya.



Terungkap bahwa orangtua Hilda menjodohkannya sejak ia masih kecil. Hilda baru mengetahuinya beberapa bulan sebelum ia dinikahkan. Iyep, pemuda yang akan dinikahkan dengan Hilda ikhlas dengan penolakan gadis cantik ini. Iyep akhirnya menikah dengan gadis lain.

Orangtua Hilda, Sahik (45) dan Ailah (42) kini berharap Hilda kembali ke rumah. "Nak pulang, mamah kangen bapak juga. Mamah khawatir sama bapak juga, cepet pulang," ujar Ailah menahan tangis. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads