Sejumlah peserta aksi memanjat Tugu Raflesia yang berada di tengah taman. Mereka memasang kain berwarna putih di tugu tersebut. Lalu pedemo menuliskan tuntutannya disertai orasi dan pernyataan sikap.
"Kami menuntut transparansi pembangunan taman alun-alun ini yang katanya menghabiskan Rp 2,3 miliar. Ini harus terbuka, benar atau salah harus diekspose, jangan membuat kegaduhan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap anggaran yang terserap oleh pemerintah," ujar Korlap aksi Andi Ali Fikri, Senin (18/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Andi, anggaran pembangunan Taman Raflesia itu terserap untuk paving block. Namun berdasarkan di lapangan masih banyak titik yang tidak dipasang paving block tersebut.
"Kami rasa ada yang tidak beres. Langkah selanjutnya kami akan mengumpulkan data. Setelah menemukan fakta ada kerugian negara, akan masuk ke kejaksaan. Kalau dibiarkan bahaya, Alun-alun itu wajah Ciamis jadi harus ada yang peduli," tuturnya.
![]() |
"Siloka (lambang) ini harus dibuang, diganti dengan yang lebih baik. Tidak ada citra busuk. Hadirkan budayawan, akademisi, harus dirapatkan. Kalau wajah Ciamis baik dan berkearifan lokal, setidaknya mungkin bisa membuat Ciamis lebih baik," ucap Andi.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Ciamis Oman Rohman menuturkan pembangunan taman raflesia sudah sesuai detail engineering design (DED). Saat ini sedang dalam proses audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Sejak Jumat kemarin sedang proses audit, dalam pengawasan BPK. Pembangunan itu semua ada dalam DED," kata Oman saat ditemui di kantornya.
Baca juga: Yang Baru di Ciamis, 'Hotel' Buat Domba |
Soal Tugu Raflesia, menurut Oman, memang sudah ada rencana menggantinya. Namun, sambung dia, belum terealisasi karena anggarannya tidak cukup. Selain itu, usulan dari masyarakat terkait tugu yang tepat untuk menggantinya terus berdatangan. Sehingga, ia mengatakan, hal itu dapat menjadi kesempatan untuk menentukan tugu yang cocok bagi ikon Ciamis.
"Untuk pembangunan tugu itu nantinya bisa disayembarakan atau dilelang, bisa banyak masukan. Jadi masih terbuka untuk menampung ide dari masyarakat menentukan tugu yang pas," ujar Oman. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini