Salah satunya kebun cabai milik Darso (56), petani asal Kampung Karikil, Sukatani, Cisurupan. Darso memiliki tiga hektare lahan kebun cabai 'inul'. Saat ini, semuanya diserang hama ulat.
"Ada sekitar tiga hektare lahan cabai saya. Sekarang kondisinya diserang ulat semua," ujar Darso kepada wartawan di kebun miliknya, Rabu (6/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Darso mengungkapkan serangan hama itu membuat kualitas cabai jadi buruk. Mulanya harga cabai jenis 'inul' berkisar Rp 50 hingga 80 ribu per kilogram, kini harganya hanya Rp 8 ribu per kilogram.
"Kalau jumlah panen tidak berkurang. Hanya kualitasnya buruk," kata Darso.
Para petani kini mulai bertindak dengan menyiram tanamannya dengan obat. Namun hal tersebut belum berhasil menghilangkan ulat. Para petani berharap pemerintah turun tangan memberi solusi untuk memberantas hama ulat. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini