Peristiwa tersebut berlangsung di Kampung Pamuruyan, RT 03/01, Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Senin (4/2/2019). Kejadian bermula saat AM meminta dibelikan rokok kepada orang tuanya.
"Dia minta rokok, saya kasih uang ke adiknya buat beli. Saya bilang ke anak saya (adiknya pelaku) cepatan beli rokok buat si aa (AM). Mungkin karena lama, aa marah terus nonjok ke adiknya," kata Epi (50), ibunda AM, Senin (4/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ditendang, bapaknya lagi di luar juga dipukul dengan kursi kayu. Kita maklumin saja, namanya dia pernah dirawat karena gangguan mental. Tapi lama-lama kami juga takut, mau dirawat lagi enggak ada biaya," lanjutnya.
Upi menjelaskan putranya itu sempat dirawat di Panti Rehabilitas Sosial Phalamarta. Namun selama perawatan, kata dia, putra keduanya itu kerap kabur dan kembali ke rumah.
Usai insiden penganiayaan tersebut, AM digiring polisi ke RSUD R Syamsudin SH guna mendapat penanganan medis. Kades Pamuruyan Rudi Hadiansyah membenarkan AM memang mengidap gangguan jiwa.
"Pernah dirawat tapi kabur, warga di tempat ini juga sudah merasa resah. Harapan kami sih dia kembali dirawat sampai benar-benar sembuh," ujar Rudi. (sya/bbn)











































