Baru 11 Persen Anak Usia Dini di Jabar yang Tersentuh PAUD

Baru 11 Persen Anak Usia Dini di Jabar yang Tersentuh PAUD

Mochamad Solehudin - detikNews
Senin, 04 Feb 2019 12:45 WIB
Foto: Mochamad Solehudin
Bandung - Pemerintah kota dan kabupaten di Jabar didorong untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Pendidikan Usia Dini (PAUD). Karena saat ini baru 11 persen saja anak usia dini telah menerima layanan pendidikan tersebut.

Siang tadi, Bunda PAUD Jawa Barat Atalia Praratya melantik Bunda PAUD di 26 kota /kabupaten, di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (4/2/2019). Mereka yang dilantik adalah istri dari bupati dan wali kota. Selain itu Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana dan Bupati Bogor Ade Munawaroh juga ikut dilantik menjadi Bunda PAUD.

Atalia menuturkan, pelantikan Bunda PAUD ini diharapkan bisa mendorong peningkatan kualitas pendidikan usia dini di daerahnya masing-masing. Apalagi keberadaan lembaga pendidikan ini dinilai penting karena menjadi sarana edukasi bagi anak pada usia emasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka sebagai sosok pemimpin perempuan, apalagi Karawang dan Bogor yang merupakan kepala daerahnya sendiri sehingga diharapkan mampu mendorong perkembangan PAUD," kata istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil ini usai pelantikan.

Dia mengungkapkan, saat ini baru ada 35 ribu PAUD yang tersebar di sejumlah wilayah Jawa Barat. Dari jumlah itu, tercatat baru 11 persen anak usia dini yang telah mendapat akses pelayanan PAUD.

"Menurut data PAUD kita itu baru (memenuhi) 11 persen anak yang sudah pendidikan PAUD. Artinya banyak banyak yang belum mendapat pengajaran sesuai perkembangan usia. 35 ribu PAUD yang ada kita harus memeratakan, karena masih banyak desa dan kelurahan belum punya lembaga PAUD," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menitipkan pesan kepada para Bunda PAUD supaya menanamkan pendidikan sesuai dengan perkembangan zaman. Jangan sampai anak-anak ini cepat terpapar dengan derasnya internet saat ini.

"Waspadai derasnya informasi terhadap kita di Indonesa, revolusi digital ada sisi baik dan buruknya. Jangan sampai akan waktunya habis lihat handphone, tapi tidak berinteraksi di lingkungannya dan meninggalkan hal edukatif," ucapnya.

Selain itu, dia juga meminta Bunda PAUD bisa ikut memantau masalah kesehatan yang tengah dihadapi, yakni masalah stunting atau kasus anak tumbuh kerdil. Selain itu dia juga ingin PAUD bisa meningkatkan kemampuan ESQ atau akhlak yang baik, tidak hanya mengurusi peningkatan IQ semata.

"Stunting membuat pertumbuhan fisik dan otak terhambat. Menjadikan anak memiliki daya saing lemah, tidak bisa kompetisi seperti orang yang tidak stunting. Pastikan gizi dan semuanya untuk anak terpenuhi," katanya. (mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads