Bebegig atau orang-orangan ini umumnya digunakan petani di Jawa Barat untuk mengusir hama burung. Dalam festival ini, bebegig dibuat dari limbah rumah tangga dan ditempatkan di tanah kebun kampung sebagai seni instalasi.
"Bebegig dari limbah ini kami jadikan media kampanye lingkungan, menyadarkan anak-anak bahwa sampah bisa bernilai seni, jadi jangan dibuang sembarangan," kata Ai Nurhidayat, penggagas kegiatan kepada detikcom, (2/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selain itu, anak-anak diperkenalkan kembali adat istiadat lokal hingga permainan tradisional, seperti gobak sodor atau pecle. Keseruan pun terlihat dari wajah-wajah ceria dan gelak tawa anak-anak.
Ai menjelaskan Festival Bebegig Kebon yang digelar Sabtu (2/2/2019) merupakan rangkaian hari jadi ke-6 Komunitas Sabalad. Komunitas berbasis di Dusun Cikubang, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi tersebut, kata dia, hingga kini telah membidani sejumlah proyek sosial, seperti Sekolah Multikultural dan Kampung Nusantra.
Dalam kegiatan Festival Bebegig Kebon, kata dia, peserta adalah pelajar TK dan SD dari lingkungan sekitar. Sementara pelajar SMP dan SMA, kata dia, terlibat dalam pembuatan bebegig serta kegiatan lain, seperti pertunjukan teater.
![]() |