Menurutnya Pangandaran dinilai cocok karena merupakan daerah wisata yang cukup ramai dikunjungi masyarakat.
"Kita prihatin pantai-pantai pariwisata hampir 80 persen sampahnya adalah plastik. Maka dimulai program ini (rencananya dimulai) di Pangandaran yang konsumen dan pengunjungnya banyak dan biasanya banyak nyampah yang sifatnya plastik konsumsi," ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (1/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampah yang diserahkan masyarakat, lanjut dia, akan ditampung di bank sampah yang didirikan. kemudian sampah yang diserahkan akan ditukar dengan emas sesuai dengan berat sampah yang diberikan.
"Nanti ditampung oleh bank sampah yang didirikan, ditulis berapa kilonya dikonfersi dengan sekian gram emas. Kalau rajin ujung-ujungnya bisa menikah dengan sampah yang dikumpulkan," ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga sedang menjajaki kerja sama dengan Salim Group untuk mendukung program ini. Salah satunya pemanfaatan teknologi yang bisa mengubah sampah plastik menjadi solah atau bahan bakar diesel.
"Sehingga sekarang kita kurangi plastik yang sifatnya buat belanja, kedua konsumsi minuman-minuman bahan plastik industri bisa dikumpulkan dikonfersi (menjadi emas)," katanya. (mso/ern)