Kisah tragis tersebut terjadi di Dusun Cikatomas, Desa Gunungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis Jumat pagi (1/2/2019). Korban tak sempat menyelamatkan diri lantaran rumah dalam keadaan terkunci dari luar.
Setiap hari Nurhamidah sering ditinggal sendirian di rumah, karena sang ibu, Uun (65), berkeliling jualan goreng. Warga sekitar sempat berupaya memadamkan api. Nurhamidah terdengar sempat berteriak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun warga tak bisa masuk karena semua pintu dalam keadaan terkunci. Besarnya kobaran api membuat warga tak mampu mendobrak pintu. Sekitar 20 menit warga berjibaku memadamkan api dengan alat seadanya dan menggunakan air kolam.
"Memang biasa dikunci saat ibunya jualan, takutnya berkeliaran kemana saja, korban mengalami keterbelakangan mental," ujar Karjo, warga setempat.
Nurhamidah mengalami luka bakar sekujur tubuh. Jasadnya ditemukan dalam kondisi terlentang. Tubuhnya kaku. Warga langsung menutup jenazah menggunakan daun pisang dan kain.
Petugas dari BPBD, Damkar dan anggota Polres Ciamis membawa jenazah korban kebakaran. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom) |
Korban merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Setiap hari di rumah korban hanya tinggal dengan ibunya. Sedangkan kakaknya merantau ke Tangerang.
Kapolsek Ciamis Kompol Sindu Manuaebe menjelaskan berdasarkan hasil olah tempat kejadian, sumber api diduga gara-gara korsleting di ruang tamu. Korsleting tersebut membuat televisi di rumah meledak hingga membakar rumah.
"Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik, menyebabkan televisi di rumah itu meledak dan menimbulkan kobaran api, bagian rumah terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar," ujar Sindu. (bbn/bbn)












































Petugas dari BPBD, Damkar dan anggota Polres Ciamis membawa jenazah korban kebakaran. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)