Aksi ini diikuti oleh sejumlah anak muda. Para peserta aksi menggunakan topeng orang utan dan hewan primata lainnya. Berbagai atribut bertuliskan penolakan terkait perburuan primata juga dibawa dalam aksinya tersebut.
Aksi yang digelar sebagai bagian dari peringatan hari primata Indonesia itu juga dimeriahkan dengan pertunjukan teatrikal. Melalui pertunjukan itu mereka mencoba menyampaikan pesan betapa kejamnya manusia terhadap hewan primata saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, aksi perburuan hewan primata saat ini sudah sangat memprihatinkan. Karena aksi itu dilakukan bukan hanya untuk motif ekonomi namun hanya untuk kesenangan semata.
"(Perburuan) itu bukan untuk motif ekonomi, ternyata perburuan dengan nama hobi. Kelompok-kelompok berburu bukan untuk perdagangan tapi untuk kesenangan dengan menggunakan senapan angin," ucapnya.
![]() |
Dia menyebut, meski belum terlalu masif terjadi di Jabar, aksi perburuan ini tetap harus diantisipasi. "Ancamannya untuk saat ini masif memang belum, tapi kecenderungan itu ada kalau tidak mencegah," katanya.
Berdasarkan data yang dimilikinya, aksi perburuan hewan primata di Jabar sudah cukup banyak terjadi di beberapa daerah. Seperti di Sumedang, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat. Ironisnya para pemburu itu datang dari daerah lain di luar daerah-daerah tersebut.
"Sepanjang data wilayah Sumedang, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat Juga. Ironisnya pemburu itu datang dari daerah lain. Untuk primata yang diburu itu banyak lutung dan kukang. Padahal kukang termasuk dari empat jenis terancam punah," ucapnya.
Menurutnya banyak dampak negatif bila aksi perburuan ini tidak dicegah. Terutama mengancam keberadaan dari primata yang ada juga bisa menganggu ekosistem di dalam hutan.
Contohnya bila primata di hutan hilang, maka hewan-hewan predator akan terganggu rantai makanannya. Bila itu terjadi predator buas seperti macan akan masuk ke pemukiman.
"Karena primata itu adalah salah satu makanan dari predator. Kalau tidak ada, predator turun ke pemukiman seperti banyak kasus saat ini," ucapnya.
Pihaknya berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa mengambil langkah untuk mengantisipasi masalah ini. Salah satunya membuat aturan penggunaan senapan angin di masyarakat.
"Kami ingin Pemprov melihat penggunaan senjata angin memang belum masif, kita harus cegah dengan adanya aturan penggunaan senjata angin," ujarnya. (mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini