"Idealis keras, juga sangat yakin dengan pemikirannya walaupun demokratis dan egaliter," kata anak pertama Rahman Tolleng, Erman Rahman, saat ditemui usai pemakaman, di tempat pemakaman umum (TPU) Cibarunay, Kota Bandung, Selasa (29/1/2019).
Menurutnya, ayahnya itu cukup memberi kebebasan kepada anak-anaknya dalam menjalani hidup. Almarhum justru selalu mendorong agar anak-anaknya bisa melakukan yang terbaik sesuai dengan bidangnya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi memang semangatnya untuk menjalin silaturahmi dan benar-benar kerja keras sampai akhir," ujar Erman.
Dia menjelaskan bahwa sang ayah memang mengidap berbagai penyakit, antara lain jantung dan paru-paru. Namun, kata dia, ayahnya tetap menjalani hidup dengan penuh semangat.
"Awalnya masih biasa-biasa saja, siang kolaps. Sampai rumah sakit juga enggak ada. Di sini beliau nunjukin fighting spirit sampai dokter heran bisa bertahan sampai jam tiga pagi (Selasa 29 Januari)," kata Erman. (mso/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini