Pantauan detikcom, Senin (28/1/2018) tembok penahan tanah (TPT) yang menahan jalan tersebut ambrol ke aliran sungai.
Terlihat sejumlah warga melakukan pengaturan lalu lintas di jalan ambles tersebut. Pasalnya jalan yang seharusnya dapat digunakan dua lajur kendaraan roda empat, kini hanya dapat digunakan satu lajur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadiannya sekitar satu bulan yang lalu. Jalan ini ambles akibat tergerus oleh aliran sungai," kata Soleh ditemui di jalan tersebut.
Menurut Soleh, hingga kini jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Ciparay dan Arjasari itu belum dilakukan perbaikan. "Belum ada yang menangani, kalau yang lihat mah sudah ada dan yang motoin," ujarnya.
Akibatnya, saat hujan lebat terjadi air sungai meluap ke jalan raya. "Kalau airnya besar suka meluap ke jalan raya, semoga segera diperbaiki oleh pemerintah," tambahnya.
Selain di lokasi itu, masih di Jalan Ciparay-Arjasari tepatnya di Kampung Tonjong Desa Mekarsari Kecamatan Ciparay, juga ambles. Kejadian itu sudah terjadi tiga bulan lalu. "Sekitar tiga bulan yang lalu, belum ada perbaikan," kata salah satu pengguna jalan Uwan (34).
Foto: Wisma Putra |
Tidak ada papan pemberitahuan atau imbauan kepada para pengguna jalan di dua titik jalan ambles tersebut. Jalan ambles di Kampung/Desa Pulosari hanya ditandai oleh empat buah kerucut dan tali plastik, sedangkan jalan ambles di Ciparay hanya ditandai menggunakan sejumlah bambu.
"Jalan ini rawan longsor, apalagi di musim hujam seperti ini. Tidak hanya itu, kalau malam jalan ini gelap, seharusnya ada papan pemberitahuan agar para pengguna jalan tetap waspada," pungkasnya. (ern/ern)












































Foto: Wisma Putra