Agung menilai Pemilu 2019 merupakan salah satu hajat akbar rakyat Indonesia. Karena, lanjut dia, pada Pemilu 2019 ini masyarakat akan menyalurkan hak pilihnya secara sekaligus, baik pencalonan presiden maupun wakil rakyat.
"Sosialisasi secara masiv dan berkelanjutan perlu dilakukan, saya mendorong KPU untuk melakukan itu. Tujuannya agar masyarakat betul-betul paham dan bisa menyalurkan hak suaranya dengan benar," kata Agung usai deklarasi Pemilu 2019 damai di Pantai Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (24/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Agung mengajak masyarakat untuk dewasa menyikapi pemilu dan menjaga keberagaman dan persatuan. Agung tak menampik kemajuan teknologi kerap dimanfaat untuk menciptakan keresahan demi kepentingan tertentu.
"Kita merasakan kemajuan teknologi. Tapi kita harus bijak menerima dan menyikapi berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Kalau di desa, cek kebenaran informasi bisa melalui kuwu atau babinsa dan babinkamtibmas," kata Agung.
Di tempat yang sama, Plt Bupati Indramayu, Supendi mengimbau agar penyelenggara pemilu untuk menyosialisasikan tentang pelaksanaan pemilu, termasuk membedakan kertas suara untuk pilpres dan pileg.
"Masyarakat harus paham, ada lima kertas suara saat pencoblosan nanti. Kemudian di Indramayu ada lebih dari 5.000 TPS yang tersebar di 309 desa dan delapan kelurahan," kata Supendi.
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini