Aksi yang dilakukan oleh Satuan Binmas itu merupakan bagian dari program sapa warga yang diinisiasi Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo.
Sejumlah kusir delman kaget saat anggota kepolisian meminta mereka untuk menuju ke Lapang Merdeka. Beberapa di antara mereka sempat menolak namun akhirnya luluh saat melihat rekan sesama kusir yang lebih senior menuruti permintaan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susatyo mengaku terharu dengan kegigihan kusir dan tukang becak ketika mengais rejeki, beberapa di antara mereka bahkan sudah memiliki profesi itu sejak puluhan tahun yang lalu.
"Ada yang sudah 20 tahun bahkan sejak 45 tahun yang lalu, mereka menghidupi keluarganya dari menjadi kusir dan tukang becak. Kalau bicara perubahan wajah Kota Sukabumi ya mereka ini orangnya kita ajak mereka untuk sama-sama jaga kota demi keamanan dan ketertiban masyarakat," lanjut Susatyo.
![]() |
Abah Asep, mengaku sudah 45 tahun menjadi kusir delman. Selama itu pula dia merasakan perubahan yang terjadi di setiap sudut kota terutama soal transportasi.
"Dulu itu enggak ada angkot, warga memanfaatkan delman untuk kemana-mana. Penghasilan juga lumayan, sampai bisa sekolahin anak," tutur Asep, warga Ciaul Pasir, Kelurahan Subangjaya.
Asep mengaku mencoba memaklumi keberadaan transportasi online yang menurutnya sedikit demi sedikit menggerus eksistensi delman dan becak. Namun dia mempercayakan rezeki kepada tuhan yang dia yakini tidak akan tertukar.
"Penumpang selalu ada meskipun tidak sebanyak dulu, ada orang lokal yang menggunakan jasa kami tapi ada juga yang dari luar kota sengaja datang ke Kota Sukabumi untuk naik delman keliling kota. Transportasi online mempermudah warga, namun dengan ciri khas seperti ini rezeki pasti datang tanpa diduga," tandas pria yang mempunyai 3 anak dan 8 cucu itu.
Asep pulang membawa sedikit bekal dan obat yang diberikan polisi, kepada detikcom dia mengaku untuk langsung pulang karena santunan yang diberi polisi melebihi pendapatannya menjadi kusir seharian. (sya/ern)