Ekspose tertutup tersebut digelar di Hotel Crowne Plaza, Jalan Lembong, Kota Bandung, Jumat (11/1/2019). Kelima BUMD yakni PT BII, PD Pasar Bermartabat, PD Kebersihan, PDAM Tirtawening dan BPR Kota Bandung memaparkan capaian kerja 2018 dan target di tahun 2019 satu per satu layaknya 'sidang' di hadapan wali kota, wakil wali kota, sekda Kota Bandung dan sejumlah akademisi.
Ditemui di sela-sela acara, Oded menjelaskan ekspose tersebut digelar untuk mencari gambaran mana BUMD yang dianggap sehat dan tidak secara kinerja, capaian hingga manajemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paling tidak, menurut Oded, dari ekspose kali ini ia sudah punya gambaran untuk BUMD ke depan. Ia bahkan sudah mendapat analisis PT BII sebagai BUMD yang dinilai paling buruk.
"Catatan khusus dari analisa Mang Oded dan tim, memang agak parah PT BII dari sisi konsep, visi juga, pelaksanaan juga selama ini kurang baik," ucapnya.
Oded mengatakan dari hasil analisis tersebut maka ke depan PT BII akan menjadi sorotan dan harus terus didalami olehnya. Meski begitu ia menyadari hal tersebut terjadi karena PT BII merupakan BUMD paling baru di Kota Bandung.
"Ini kan proses. Secara konsep, manajerial, ya memang dari semua BUMD ini (PT BII) agak berat," ujar Oded.
PT BII dibentuk era Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada 2016-2017. Salah satu proyek yang kini sedang digarap oleh BUMD tersebut ialah pengerjaan ducting yang nilainya Rp 3,6 triliun. Namun proyek tersebut hingga kini belum terealisasi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini