Gubernur Jabar Ridwan Kamil bertemu secara langsung dengan perwakilan pihak kampus Universitas Sungkyul, Sean Yoon, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (11/1/2018). "Ada dua yang mau dikawinkan, yaitu promosi kopi Jabar ke dunia dan promosi pariwisata. Jadi sekarang kita akan bikin sekolah internasional kopi di gunung-gunung di Jabar," kata Emil, sapaan Ridwan, usai pertemuan.
Emil menuturkan Pemprov Jabar menyiapkan tiga pilihan lokasi untuk pembangunan sekolah kopi internasional tersebut. Lokasinya akan dipilih terbaik dengan pemandangan yang dapat menampilkan keindahan alam Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut Emil, pihaknya ingin Universitas Sungkyul membuat kafe yang mengenalkan kopi Jabar di Korea Selatan. Sehingga kopi khas Jabar semakin cepat dikenal di masyarakat dunia.
"Kalau ini tercapai, insyaallah promosi pariwisata dapat pengetahuan dan manfaat lainnya," kata Emil.
Kepala Dinas Perkebunan Doddy Firman Nugraha menyiapkan beberapa lokasi untuk pembangunan sekolah kopi internasional. Salah satu lokasi yang potensial di kawasan Gunung Manglayang.
"Kami siapkan segala sesuatunya di mana sih itu lokasi uang memperlihatkan potensi Jabar soal pariwisata dan kopi," ucap Doddy.
Dia menjelaskan konsep sekolah kopi yang akan dibangun bukan seperti sekolah pada umumnya. Tapi sekolah itu akan menjadi salah satu destinasi wisata untuk mengetahui proses pembuatan kopi dari masa tanam hingga disajikan ke meja para penikmatnya.
"Memperkenalkan dulu (kopi ini). Karena (di Korea itu) banyak yang ingin kopi tapi enggak tahu pohon kopinya seperti apa. Sementara mereka melihat potensi (kopi Jabar) itu besar," ujarnya.
Bila tidak ada halangan, Doddy menjelaskan, rencana kerja sama ini dapat direalisasikan dalam waktu enam bulan. Saat ini masing-masing pihak tengah melakukan berbagai persiapan sebelum rencana itu terealisasi.
"Nanti mereka juga akan kembali lagi dalam dua minggu untuk melihat lokasi yang cocok. Pak Gubernur inginnya ini sudah berjalan dalam enam bulan," kata Doddy. (mso/bbn)