"Kita siapkan kurikulum Sekolah Siaga Bencana, karena Garut ini salah satu daerah rawan bencana," ujar Kadisdik Garut Totong kepada wartawan di kantornya, Jalan Pembangunan, Garut, Jawa Barat, Jumat (11/1/2018).
Menurut dia, Garut merupakan daerah yang memiliki potensi ancaman bencana yang tinggi. Kurikulum Siaga Bencana akan diterapkan di jenjang pendidikan taman kanak-kanak, SD dan SMP. Tujuannya agar para pelajar mendapat pemahaman tentang kesiapan menghadapi bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, sambung dia, penerapan kurikulum ini akan digabung dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paskibra dan PMR agar tidak memakan waktu jam belajar.
Disdik Garut akan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk memberikan materi kepada para pelajar.
"Nanti salah satu materinya itu bagaimana awal antisipasi ketika ada bencana. Apa yang harus dilakukan," ucap Totong. (bbn/bbn)











































