Marco, Bule Kanada 15 Tahun Kumpulkan Pohon Lokal di Pangandaran

Marco, Bule Kanada 15 Tahun Kumpulkan Pohon Lokal di Pangandaran

Andi Nurroni - detikNews
Jumat, 11 Jan 2019 09:10 WIB
Foto: Andi Nurroni
Pangandaran - Di masyarakat Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, sosok Marc Winfield (60) tak jarang dianggap bule aneh. Pria asal Kanada ini memiliki hobi keluar-masuk hutan untuk berburu benih-benih pohon lokal.

Aktivitas ini sudah digeluti Marko, sapaan Marc, selama 15 tahun, sejak ia dan almarhumah istrinya, Yuyu Rahayu, memutuskan tinggal di Cijulang, Pangandaran. Bagi Marko, merawat pohon-pohon lokal adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.

Dijumpai di sekitar kebunnya di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Marko bercerita, selain kepuasan batin, ia berharap apa yang ia lakukan bisa menginspirasi warga untuk melestarikan pohon-pohon yang terancam punah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat lebih suka menanam yang instan, seperti albiso, tapi pohon lainnya ditebang. Ini mengancam keseimbangan ekologi," ujar mantan teknisi telekomunikasi ini.

Melalui kegiatannya berkebun, menurut Marko, ia ingin memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa tumbuhan-tumbuhan itu bisa harmonis tumbuh dan saling menguatkan. Dengan cara itu pula, menurut Marko, keanekaragaman fauna terjaga.

Selama 15 tahun menekuni hobi ini, Marko bercerita, banyak kisah-kisah yang meninggalkan kesan mendalam. Ia mencontohkan, salah satu pohon bernama lokal Cangcaratan, selalu mengingatkannya pada mendiang istri yang wafat enam tahun lalu.

"Dulu istri saya sangat suka pohon ini. Katanya dulu pohon ini banyak, sekarang sudah jarang," kata lelaki yang biasa berpakaian sederhana ini.

Saat ini, Marko mengaku merawat 10 kebun di beberapa titik di Kecamatan Cijulang. Dua kebun luas mencapai 1 hektare. Di kebunnya, ia menanami puluhan jenis pohon endemik lokal.

"Pohon utama ada 20-25 jenis. Beberapa pohon kayu buah, seperti huni dan kupa," ujar Marko.

Marko bercerita, kesukaannya mengumpulkan pohon-pohon lokal bermula dari hobinya memelihara binatang, terutama reptil, sejak remaja. Sejak saat itu, ia mengaku ingin mengunjungi negara-negara tropis yang memiliki banyak hewan-hewan liar.

Kecintaannya pada satwa lalu membawanya pada hobi di dunia botani. Menurut dia, tumbuhan dan hewan adalah satu kesatuan ekosistem.

Di usianya yang tak lagi muda, Marko kini hanya punya cita-cita sederhana, yakni bisa hidup tenang dan melihat pohon-pohonnya tumbuh.

"Melihat mereka tumbuh, melihat hewan-hewan, saya bahagia," kata dia dengan wajah haru. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads