Selama ini opang dan ojek bersinggungan langsung dengan masyarakat. "Mereka bisa menjadi agen perdamaian Pemilu. Sepanjang jalan pasti mengobrol dengan penumpangnya, nah mereka bisa mengobrol dengan memberikan pesan perdamaian," tutur Yoris usai deklarasi Pemilu damai di Mapolres Indramayu, Jawa Barat, Kamis (10/1/2019).
Selain mengajak opang dan ojol menjadi agen perdamaian Pemilu, Yoris mengimbau mereka agar tak terpancing informasi hoaks atau bohong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polres Indramayu mengajak ojek pangkalan (opang) dan ojek online (ojol) menjadi agen perdamaian pada Pemilu 2019. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom) |
"Selama ini Indramayu aman. Tidak ada potensi apa-apa," ujar Yoris.
Di tempat yang sama, Warta (27), sopir ojol, mengapresiasi ide Polres Indramayu terkait agen perdamaian Pemilu 2019. Warta tak menampik setiap kali kerja selalu mengobrol dengan penumpang. Hal itu, lanjut dia, bisa dimanfaatkan untuk menebar pesan perdamaian.
"Bagus sekali programnya. Kita jangan sampai membuat provokasi, kita harus saling menghargai. Kita bisa tularkan pesan damai ini ke penumpang kita," kata Warta.
Senada disampaikan Tasrun (48), salah satu sopir opang. Tasrun mengaku sudah puluhan tahun menjadi opang. "Selama ini memang baik-baik saja tapi memang perlu dijaga, kita kampanyekan kebaikan," ucap Tasrun. (bbn/bbn)












































Polres Indramayu mengajak ojek pangkalan (opang) dan ojek online (ojol) menjadi agen perdamaian pada Pemilu 2019. (Foto: Sudirman Wamad/detikcom)