Hal tersebut diungkap Pipit Anggraeni (46), orang tua salah seorang pelajar yang jadi korban. "Sudah selesai. Saya pribadi dan keluarga sudah memaafkan," ujar Pipit kepada detikcom via telepon, Kamis (10/01/2019).
Terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh seorang kepala SMP swasta di wilayah Tarogong Kaler berinisial SF, Jumat (04/01). SF diduga melakukan penganiayaan saat para pelajar hendak salat duha. Menurut Pipit, SF menganiaya anaknya dan beberapa temannya dengan cara membenturkan kepala para pelajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat perlakuan tersebut, Pipit mengatakan anaknya terluka di bagian pelipis sebelah kiri.
"Kejadiannya saat shalat duha di masjid (sekolah). Anak saya sedang diam, cuma temannya di pinggir bercanda," kata Pipit.
Pipit mengatakan, mulanya ia dan keluarga akan melaporkan kasus ini ke polisi karena ia mengaku sakit hati anaknya diperlakukan seperti itu. Namun, berdasarkan hasil musyawarah, keluarga bersepakat menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
"Ada itikad baik dari pak kepala datang dan meminta maaf. Kita sudah memaafkan," ucap Pipit.
Kini anak Pipit sudah sekolah lagi setelah sebelumnya mengalami trauma setelah kejadian itu.











































