Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan permasalahan banjir di Sungai Citepus harus dilihat secara keseluruhan. Terutama dari bagian utara Kota Bandung yang masuk wilayah administrasi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
"Kalau utara ini beres, tentunya kita juga tidak terlalu banyak (masalah). Tapi sejarahnya Kota Bandung ini kan Cekungan Bandung," kata Arif kepada wartawan usai peresmian, Selasa (8/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif mengakui jika keberadaan Kolam Retensi Sirnaraga tidak sepenuhnya bisa menghilangkan banjir. "Ini baru berapa persen yang dapat kita kurangi. Ini belum seluruhnya bisa total. Sekitar 30-40 persen. Karena kan limpasan air hadiah dari utara harus kita perhatikan. Jadi kita minimalisir dengan kolam retensi ini, dengan peninggian dan lain lain," ucapnya.
Menurut Arif, untuk menangani banjir harus diselesaikan mulai hulu hingga hilir. Sehingga apa pun solusi di Kota Bandung yang posisinya di tengah Cekungan Bandung tetap tidak akan efektif jika hulu dan hilir tidak dibenahi.
Ia mencontohkan, keberadaan Tol Air Pagarsih berhasil mengurangi banjir di Jalan Pagarsih. Tapi dampaknya banjir pindah ke bagian selatan karena terjadi arus kencang.
"Masyarakat juga jangan mempersempit sungai. Sungai itu minimal lebarnya 6 meter, tapi sekarang ada yang tiga bahkan dua meter. Jadi kita sama-sama harus menyelesaikan," ujar Arif.
(tro/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini