Mereka mulai membersihkan sampah dari Jalan Wastukancana, kemudian Jalan Braga, Jalan Asia Afrika dan terakhir Alun-alun Bandung.
"Mang Oded paling prihatin banyak sampah puntung rokok dan botol miras. Warga silakan merokok kalau belum bisa berhenti, tapi puntungna tong piceun di mana wae (jangan buang di mana saja). Mun can daek euren nginum (miras), sing tertib oge atuh, tong nyampah di mana wae (kalau belum mau berhenti minum miras, cobalah tertib, jangan menyampah di mana saja)," ujar Oded kepada detikcom usai GPS di Alun-Alun Bandung, Selasa (1/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Oded mengatakan sampah pertama yang dibersihkan adalah mental dan spiritual yang terkikis atau terpisahkan dalam agenda Pemkot Bandung, Bandung Berzikir. Kemudian sampah fisik melalui GPS.
"Alhamdullilah, Mang Oded ikut Bandung Berzikir sampai subuh. Ikut salah malam, nikmatnya luar biasa. Habis Salat Subuh ada kajian lalu jalan kaki menyambut tahun baru dengan GPS, menjauhi hura-hura, tapi hal positif," katanya.
Selain soal puntung rokok dan botol miras, Oded menyoroti minimnya sampah terompet dan kembang api yang biasanya menumpuk usai malam tahun baru. "Tahun lalu sampah terompet dan kembang api itu banyak sekali. Alhamdullilah sekarang ada, tapi sangat minim. Mudah-mudahan budaya warga seperti ini, menjauhi hura-hura dan pemborosan bisa terus," ujar Oded.
Pantauan detikcom, aksi GPS ditutup oleh Oded sekitar pukul 7.30 WIB. Sebelumnya massa berbekal kresek sampah, sapu, pengki hingga sarung tangan terus memunguti sampah. Setelah sampah terkumpul lalu diangkut oleh tim PD Kebersihan.
Simak juga video 'Ibu Penjual Miras Menangis saat Tokonya Digerebek Polisi':
(tro/bbn)