Kepada polisi, A mengaku kesal lantaran korban jarang mengajaknya bermain. Ide untuk menghabisi nyawa temannya itu muncul saat korban membawa sepeda motor, yang merupakan pinjaman dari temannya.
Kapolres Banjar AKBP Matrius menjelaskan pada Rabu (26/12/2018), tersangka menghubungi korban untuk diminta diantar ke rumah Y (Yatno), paman pelaku. Saat itu kebetulan rumah dalam keadaan kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pelaku langsung ambil golok yang ada di rumah itu, kemudian menikam korban dari belakang, leher kanan dan leher kiri disayat, melukai telinga kiri dan ingin memastikan korban meninggal lalu membacok kepala belakang korban. Kemudian jasad korban disembunyikan di bawah kursi di rumah kosong itu," terang Matrius di Mapolres Banjar Sabtu (29/12/2018).
Setelah membunuh korban, tersangka membuang golok tersebut ke saluran irigasi yang ada di depan rumah kejadian. Kemudian kabur sambil membawa ponsel dan sepeda motor korban.
Cukup jauh dari lokasi tersangka baru sadar bahwa ponsel miliknya tertinggal di lokasi kejadian. Saat hendak kembali ke lokasi ternyata sudah ramai banyak warga yang berkumpul. Akhirnya tersangka membatalkan niatnya dan kabur.
"Sudah jelas dan hasil pemeriksaan tersangka mengakui perbuatannya. Rekonstruksi akan dilaksanakan sore ini, tapi tertutup mengingat tersangka masih dibawah umur. Dia kelas 1 SMK tapi sudah drop out," katanya. (ern/ern)