Kadinsosnangkis Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai operasional penjangkauan hingga kebutuhan selama Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tinggal di rumah singgah.
"Kita siapkan Rp 10 miliar. Itu untuk pembinaan, psikologis, psikiater, makan dan minum. Lalu ada masjid, itu untuk honor ustaz, pembimbing, termasuk TNI/Polri," ujar Tono usai peresmian Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), Kamis (27/12/2018).
Menurut Tono, keberadaan TNI dan Polri di Puskesos akan memberikan bimbingan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Selain itu bimbingan juga diberikan dari para ahli seperti psikolog dan psikiater.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya para PMKS yang terkena penjangkauan akan langsung dibawa ke Puskesos untuk diberi bimibingan dan pelatihan selama 3-7 hari. Namun bagi PMKS yang terjangkau lebih dari dua kali, waktu bimbingan dan pelatihan akan ditambah hingga satu bulan.
"Dulu daya tampung hanya 27 orang, sekarang setelah selesai bangunan bisa 130 orang per hari. Yang harus kita perhatikan adalah tindak lanjut ke depan. Kita harus pastikan mereka tidak kembali lagi ke jalan," ujar Tono.
Sehingga dengan diberikannya bimbingan dan pelatihan dari para ahli diahrapkan para PMKS bisa mulai berpikiran terbuka dan mempraktikkannya setelah keluar dari rumah singgah. (tro/ern)