Bonsai Berbuah Ini Menyita Perhatian Warga Ciamis

Bonsai Berbuah Ini Menyita Perhatian Warga Ciamis

Dadang Hermansyah - detikNews
Jumat, 21 Des 2018 13:50 WIB
Bonsai berbuah jadi primadona dan paling disukai pengunjung. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Ciamis - Pameran dan kontes bonsai digelar pertama kali di Kabupaten Ciamis dengan tajuk Pesona Galuh Bonsai Festival 2018. Acara ini digelar selama sepekan di Taman Lokasana Ciamis pada 18-24 Desember 2018. Sebanyak 500 bonsai yang dipamerkan.

Bonsai berbuah jadi primadona dan paling disukai pengunjung. Terlihat di pembukaan festival pada Jumat (21/12/2108), masyarakat banyak berkumpul melihat dua bonsai berbuah tersebut.

Menurut kacamata masyarakat, bonsai berbuah memiliki keunikan tersendiri, berbeda dari bonsai lain yang menyuguhkan bentuk ranting dan daun. Bahkan Bupati Ciamis Iing Syam Arifin tertarik dengan bonsai berbuah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bonsai ini berjenis pohon Mustam dan Delima Batu yang merupakan asli lokal bukan impor. Banyak pengunjung yang mengabadikannya atau berfoto dengan latarbelakang bonsai berbuah tersebut. "Bagus bentuknya, beda dari bonsai yang lain ada buah-buahnya banyak meskipun kecil," ujar Nunik salah seorang pengunjung festival bonsai.

Nunik mengaku tidak memiliki bonsai di rumahnya, namun mendengar ada festival tersebut ia bersama anak-anaknya sengaja datang untuk melihat berbagai jenis bonsai yang dipamerkan. "Tidak punya bonsai, tapi senang lihatnya indah. Ke sini sama anak-anak sekalian rekreasi mengajak anak jalan-jalan," tuturnya.

Bonsai Berbuah Ini Sita Perhatian Warga CiamisBonsai berbuah yang dipamerkan di Pesona Galuh Bonsai Festival 2018. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Sementara itu, salah seorang juri konten bonsai, Hary Kucrit dari Boyolali, mengakui bonsai berbuah kerap menjadi daya tarik tersendiri di festival bonsai. Pemilik bonsai sengaja menumbuhkan buah di bonsai hanya untuk ikut pameran bonsai saja. Padahal biasanya ketika dipelihara sehari-hari bunga dan buahnya itu dipangkas.

"Memang setiap bonsai memiliki daya tarik tersendiri, seperti bonsai berbuah disini jenis Mustam dan Delima Batu, masyarakat pengunjung melihat bonsai ini unik," ujar Hary.

Padahal menurut Hary, untuk penilaian bonsai terdiri dari beberapa kriteria. Belum tentu bonsai yang memiliki buah menjadi bonsai terbaik, karena dinilai secara keseluruhan mulai dari penampilan, keserasian, tata letak pot, kematangan batang, karakter dan lainnya. Untuk harganya sendiri bonsai berbuah ini sekitar Rp 20 juta - Rp 25 juta.

"Kalau masyarakat melihat penampilan pertama, tapi memang kategori berbeda. Untuk membuat bonsai berbuah ada teknik tersendiri, pohon dibuat stres dulu, baru disiram, dikasih nutrisi baru muncul buah. Biasanya dimunculkan untuk kontes dan pameran. Kalau sehari-harinya dikurangi," tuturnya.

Harry menilai antusiasme warga Ciamis tinggi di festival bonsai. Pengunjung banyak berdatangan bahkan peserta 60 persen dari Ciamis.

Festival bonsai ini diikuti dari berbagai daerah di Indonesia ini digelar pertama kali. Diselenggarakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Ciamis.

"Even festival bonsai ini baru pertama digelar diikuti dari berbagai daerah dari jawa sampai luar pulai jawa, kecuali daerah Sumatera, antusiasme masyarakat sangat tinggi," ujar Panitia Pesona Galuh Bonsai Festival Asep Sulaeman saat ditemui di Taman Lokasana.

Bonsai Berbuah Ini Sita Perhatian Warga CiamisWarga melihat bonsai berbuah. (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Menurut Asep, ada lebih dari 20 jenis bonsai yang dipamerkan dan ikut kontes, seperti sisir, serut, santigi, asem, sancang, wahong dan anting puteri itu untuk bonsai dari Indonesia. Ada juga bonsai impor seperti black pine, cemara sinensis dan mugo pine.

"Untuk harga-harga bonsai yang dipamerkan ini dari mulai puluhan juta sampai di atas seratus juta, umurnya kebanyakan diatas 10 tahun. Karena bonsai supaya bagus memerlukan waktu yang cukup lama," kata Asep.

Tujuan Pesona Galuh Bonsai Festival ini untuk lebih memperkenalkan bonsai kepada masyarakat Ciamis. Setelah dikenalkan tentunya akan menjadi suka, lalu mencintai dan memelihara bonsai. Karena dari bonsai juga bisa menciptakan lapangan kerja.

Asep mengajak masyarakat untuk datang ke Festival Bonsai tersebut. Untuk masuknya tidak dipungut biaya alias gratis. Mengingat menjelang libur panjang natal dan tahun baru, festival ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghabiskan liburan di Ciamis.

"Juga sebagai sarana edukasi bagi para pelajar dan masyarakat mengenal berbagai macam jenis pohon bonsai," katanya.

Melalui pameran bonsai ini juga sekaligus promosi Kabupaten Ciamis, supaya lebih dikenal secara Nasional. Karena peserta dari berbagai daerah, secara tidak langsung akan membawa nama Ciamis ketika kembali ke daerahnya. "Intinya sebagai ajang silaturahmi sesama penggemar bonsai, bisa saling bertukar pikiran, tukaran bonsai dan sebagainya. Dengan kontes juga bisa meningkatkan harga bonsai," ucap Asep. (bbn/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads