Bonsai berbuah jadi primadona dan paling disukai pengunjung. Terlihat di pembukaan festival pada Jumat (21/12/2108), masyarakat banyak berkumpul melihat dua bonsai berbuah tersebut.
Menurut kacamata masyarakat, bonsai berbuah memiliki keunikan tersendiri, berbeda dari bonsai lain yang menyuguhkan bentuk ranting dan daun. Bahkan Bupati Ciamis Iing Syam Arifin tertarik dengan bonsai berbuah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nunik mengaku tidak memiliki bonsai di rumahnya, namun mendengar ada festival tersebut ia bersama anak-anaknya sengaja datang untuk melihat berbagai jenis bonsai yang dipamerkan. "Tidak punya bonsai, tapi senang lihatnya indah. Ke sini sama anak-anak sekalian rekreasi mengajak anak jalan-jalan," tuturnya.
![]() |
"Memang setiap bonsai memiliki daya tarik tersendiri, seperti bonsai berbuah disini jenis Mustam dan Delima Batu, masyarakat pengunjung melihat bonsai ini unik," ujar Hary.
Padahal menurut Hary, untuk penilaian bonsai terdiri dari beberapa kriteria. Belum tentu bonsai yang memiliki buah menjadi bonsai terbaik, karena dinilai secara keseluruhan mulai dari penampilan, keserasian, tata letak pot, kematangan batang, karakter dan lainnya. Untuk harganya sendiri bonsai berbuah ini sekitar Rp 20 juta - Rp 25 juta.
"Kalau masyarakat melihat penampilan pertama, tapi memang kategori berbeda. Untuk membuat bonsai berbuah ada teknik tersendiri, pohon dibuat stres dulu, baru disiram, dikasih nutrisi baru muncul buah. Biasanya dimunculkan untuk kontes dan pameran. Kalau sehari-harinya dikurangi," tuturnya.
Harry menilai antusiasme warga Ciamis tinggi di festival bonsai. Pengunjung banyak berdatangan bahkan peserta 60 persen dari Ciamis.
Festival bonsai ini diikuti dari berbagai daerah di Indonesia ini digelar pertama kali. Diselenggarakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Ciamis.
"Even festival bonsai ini baru pertama digelar diikuti dari berbagai daerah dari jawa sampai luar pulai jawa, kecuali daerah Sumatera, antusiasme masyarakat sangat tinggi," ujar Panitia Pesona Galuh Bonsai Festival Asep Sulaeman saat ditemui di Taman Lokasana.
![]() |
"Untuk harga-harga bonsai yang dipamerkan ini dari mulai puluhan juta sampai di atas seratus juta, umurnya kebanyakan diatas 10 tahun. Karena bonsai supaya bagus memerlukan waktu yang cukup lama," kata Asep.
Tujuan Pesona Galuh Bonsai Festival ini untuk lebih memperkenalkan bonsai kepada masyarakat Ciamis. Setelah dikenalkan tentunya akan menjadi suka, lalu mencintai dan memelihara bonsai. Karena dari bonsai juga bisa menciptakan lapangan kerja.
Asep mengajak masyarakat untuk datang ke Festival Bonsai tersebut. Untuk masuknya tidak dipungut biaya alias gratis. Mengingat menjelang libur panjang natal dan tahun baru, festival ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghabiskan liburan di Ciamis.
"Juga sebagai sarana edukasi bagi para pelajar dan masyarakat mengenal berbagai macam jenis pohon bonsai," katanya.
Melalui pameran bonsai ini juga sekaligus promosi Kabupaten Ciamis, supaya lebih dikenal secara Nasional. Karena peserta dari berbagai daerah, secara tidak langsung akan membawa nama Ciamis ketika kembali ke daerahnya. "Intinya sebagai ajang silaturahmi sesama penggemar bonsai, bisa saling bertukar pikiran, tukaran bonsai dan sebagainya. Dengan kontes juga bisa meningkatkan harga bonsai," ucap Asep. (bbn/bbn)