Kedai kopi yang sudah ada sejak setahun lalu ini dikelola oleh FKP Kabupaten Bandung yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. Ketua FKP Gina Nurul Hasana mengatakan kehadiran kedai kopi ini sebagai wadah untuk mengasah para kawula muda di Kabupaten Bandung memulai berbisnis.
"Di kedai ini mereka belajar berwirausaha dan mengelola sebuah kedai kopi," ujar Gina di Kedai Kopi S'Stand, kompleks Pemkab Bandung, Soreang, Jawa Barat, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Penghasilan itu digunakan untuk membeli bahan baku kembali, fee untuk para pengelola dan profit sharing dengan Dinas Pertanian," katanya.
Menurut Gina, kalangan milenial yang bergabung itu diajarkan cara mengelola keuangan, manajemen dan pemasaran. Pelatihnya didatangkan langsung dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bandung.
"Ada pelatihan bisnis dari Kadin setiap sebulan sekali, sudah berlangsung setahun. Sekarang perkembangannya sudah terlihat dengan ada dua angkatan itu," tutur Gina.
Tidak seperti kedai pada umumnya yang menjual kopi hanya berasal dari satu daerah. Gina menyampaikan kopi yang dijual di kedainya itu berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Bandung.
"Setiap minggu ganti-ganti. Ada Kopi Malabar, Kopi Puntang, Kopi Gunung Tilu dan lainnya," ucapnya menambahkan.
![]() |
Dia memaparkan dalam menjalankan sebuah bisnis tidak melulu berbicara untung dan rugi. Pihaknya justru memacu para pemuda yang belajar bisnis di kedainya untuk saling berbagi.
"Kami setiap Jumat membagikan kopi gratis kepada warga. Hal itu dilakukan agar menghilangkan anggapan kopi Kabupaten Bandung yang dirasa mahal di pasaran. Ya untuk menghilangkan anggapan itu," kata Gina. (bbn/bbn)