Aktivis Apresiasi KPK OTT Bupati Cianjur

Aktivis Apresiasi KPK OTT Bupati Cianjur

Syahdan Alamsyah - detikNews
Rabu, 12 Des 2018 22:54 WIB
Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar (Foto: Situs Pemkab Cianjur)
Cianjur - Kalangan aktivis Cianjur merespons positif KPK yang menangkap Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar. Aktivis siap memantau dan memberikan dukungan kepada KPK.

"Sebagai pribadi kami merasa sedih karena beliau ini adalah pemimpin Cianjur. Namun di sisi lain kami mengapresiasi KPK yang akhirnya melakukan OTT di Cianjur dan mengamankan sejumlah pejabat, termasuk di dalamnya bupati Cianjur," ujar Asep Toha, ketua DPD Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Cianjur, melalui sambungan telepon, Rabu (12/12/2018).



Pria yang akrab disapa Asto ini menegaskan dengan adanya OTT KPK di Cianjur maka pemerintahan yang selama ini menurutnya 'sakit' akan kembali sembuh dan bisa benar-benar bisa memberikan kebijakan yang pro ke masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sadar Pemkab Cianjur itu 'sakit' sejak mengawali pergerakan tahun 2013 saat yang menjabat masih bapak Cecep Muchtar Soleh yang tidak lain ayahanda bupati sekarang. Saya berpikir kok pembangunan di Cianjur enggak ada kemajuan sampai kemudian saya menerima dokumen temuan BPK, ternyata membuat saya semakin yakin kebijakan-kebijakan yang dibuat tidak pro rakyat," tutur Asto.

Asto menyebut organisasi bersama sejumlah ormas dan LSM di Cianjur rutin menggelar aksi ke kantor KPK di Jakarta. Terakhir Maret 2018, Asto bersama-sama rekannya berunjuk rasa menyoroti kebijakan pemindahan pusat kantor pemerintahan di Campaka, Cianjur Selatan.



Dia mengindikasikan pemindahan pusat pemerintahan itu kental korupsi. Asto menilai banyak hal yang dilanggar dari sisi administrasi sehingga mengindikasi kerugian negara.

"Banyak kebijakan lain misalkan pembangunan tugu-tugu mempercantik kota sementara di pedesaan masih banyak jalanan rusak," lanjut ucapnya.


"Kami berharap KPK tidak berhenti di satu objek, tapi harus bisa menelisik ke seluruh yang terlibat dan kasus-kasus lainnya. Bahkan kalau perlu jauh ke belakang," kata Asto menambahkan. (sya/bbn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads