"Sebagai pribadi kami merasa sedih karena beliau ini adalah pemimpin Cianjur. Namun di sisi lain kami mengapresiasi KPK yang akhirnya melakukan OTT di Cianjur dan mengamankan sejumlah pejabat, termasuk di dalamnya bupati Cianjur," ujar Asep Toha, ketua DPD Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Cianjur, melalui sambungan telepon, Rabu (12/12/2018).
Baca juga: 'Cempaka' Kode Duit Pemerasan Bupati Cianjur |
Pria yang akrab disapa Asto ini menegaskan dengan adanya OTT KPK di Cianjur maka pemerintahan yang selama ini menurutnya 'sakit' akan kembali sembuh dan bisa benar-benar bisa memberikan kebijakan yang pro ke masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asto menyebut organisasi bersama sejumlah ormas dan LSM di Cianjur rutin menggelar aksi ke kantor KPK di Jakarta. Terakhir Maret 2018, Asto bersama-sama rekannya berunjuk rasa menyoroti kebijakan pemindahan pusat kantor pemerintahan di Campaka, Cianjur Selatan.
Dia mengindikasikan pemindahan pusat pemerintahan itu kental korupsi. Asto menilai banyak hal yang dilanggar dari sisi administrasi sehingga mengindikasi kerugian negara.
"Banyak kebijakan lain misalkan pembangunan tugu-tugu mempercantik kota sementara di pedesaan masih banyak jalanan rusak," lanjut ucapnya.
"Kami berharap KPK tidak berhenti di satu objek, tapi harus bisa menelisik ke seluruh yang terlibat dan kasus-kasus lainnya. Bahkan kalau perlu jauh ke belakang," kata Asto menambahkan. (sya/bbn)