"Korban tewas ketika sedang beristirahat di sebuah gubuk usai berziarah di Sanggabuana," kata Anyang Saehudin, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Karawang saat ditemui detik, Senin (10/12/2018).
Menurut saudara korban, Aep Saepudin (42) pendakian dilakukan sejak Minggu pagi. Pada pukul 07.30 WIB, rombongan memulai pendakian. Dari kaki gunung, mereka berjalan kaki selama kurang lebih enam jam. Pada pukul 13.33 WIB, rombongan sampai ke puncak dan memutuskan beristirahat sejenak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil melepas lelah, ungkap Aep, korban dan kawan - kawannya membakar ikan untuk makan siang. Korban kemudian kembali tiduran di salah satu saung. Peristiwa mengejutkan lalu terjadi sekitar pukul 15.00.
"Korban tak juga terjaga meski sudah dibangunkan kawan - kawannya. Beberapa warga sekitar mencoba membangunkan korban namun upaya mereka tetap nihil," ujar Aep yang merupakan anggota DPRD Karawang asal Partai Golkar itu.
Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya menceritakan jenazah Asep dibawa turun gunung oleh rekan-rekannya pada Minggu sore. Mereka sampai di kaki Gunung Sanggabuana pada tengah malam. Para peziarah ini mendapat pertolongan warga, tim SAR dan polisi yang langsung membawa jenazah korban ke Puskesmas Munjul di Kecamatan Tegalwaru.
"Hasil pemeriksaan sementara, diduga korban tewas karena sakit jantung," ungkap Slamet.
Gunung Sanggabuana terletak di perbatasan empat kabupaten. Letaknya persis di ujung Karawang, Purwakarta, Cianjur dan Bogor. Memiliki ketinggian 1.291 Mdpl, gunung itu dikenal sebagai tempat yang sakral. Sejumlah masyarakat Karawang percaya ada makam keramat di puncak Sanggabuana. Tak jarang makam keramat itu diziarahi masyarakat. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini