Ketua RW 2 Entus Heryana mengatakan kirmir sudah mulai lepas tergerus besarnya air sungai sejak Kamis 22 November lalu. Namun kirmir baru benar-benar ambrol pada Jumat 23 sore sekitar pukul 16.00 WIB.
"Kamis itu sudah mulai lepas kirmirnya. Makanya saya minta ke semua penghuni buat pindah dan membawa barang-barang. Antisipasi," ujar Entus di lokasi, Senin (26/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata Entus, penghuni lima rumah yang terdampak mengungsi ke rumah para tetangga. "Alhamdulilah tetangga di sini masih saling hubungan keluarga. Tapi kalau dibutuhkan Balai RW dan masjid siap menampung juga," katanya.
Entus mengatakan pihaknya telah melakukan antisipasi dengan melakukan kerja bakti bersama warga pasca kejadian. Hal itu dilakukan untuk membersihkan aliran sungai agar tidak terhambat oleh bebatuan bekas kirmir ambrol.
"Sebenarnya ada satu lagi di RT 8, tapi baru mengelupas. Bedanya pondasi bangunan di sana lebih kuat. Tapi itu sudah kita laporkan ke pemerintah juga," katanya.
Di lokasi yang sama Leader DAS Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan pihaknya mengerahkan 13 orang untuk melakukan normalisasi sungai. Selanjutnya ia akan berkoordinasi untuk perbaikan kirmir.
"Kita fokus normalisasi dulu. Takutnya volume air besar lagi dan sisa-sisa ini menghambat," katanya.
Pihaknya belum bisa memastikan apakah kirmir ambrol berukuran 4x15 meter itu akan diperbaiki langsung atau dibronjong sementara. "Nanti kita laporan dulu ke atasan, apakah dibronjong atau kirmir lagi," ujar Yana.
(tro/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini