Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh istrinya Atalia Praratya dan anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak Jawa Barat. Kegiatan dimulai dengan penampilan seni tari yang ditampilkan oleh anak-anak tuna rungu dari SLB Al-Hikmah Padalarang.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menjelaskan bahwa program tersebut dilakukan oleh orang tua anak dengan cara tidak mengantarkan anaknya sampai ke depan gerbang sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program Ngabaso ini kita mewajibkan orang tua untuk mengantar anaknya tidak boleh lagi langsung di pintu gerbang tapi ada jarak 50-100 meter. Itu untuk membiasakan anak-anak jalan kaki supaya lebih sehat, bisa berinteraksi dengan teman-temannya, dan saling menjaga," kata Emil ketika ditemui usai meresmikan program.
Selain itu, Emil menuturkan program tersebut pun bertujuan agar anak-anak di Jawa Barat memiliki empat nilai yang akan menjadi ciri khas anak Jawa Barat. Empat nilai yang dimaksud antara lain kesehatan fisik, kecerdasan, IQ, dan ESQ. Emil pun menegaskan empat nilai tersebut harus dimiliki seluruhnya bukan hanya salah satunya saja.
"Jadi jangan bangga kalau anak kita hanya bermodalkan IQ saja. Ga cukup. Tiga nilai lainnya pun harus dimiliki," tegas Emil.
Berkaitan dengan kesehatan, Emil juga mengatakan bahwa program Ngabaso bisa menjadi solusi untuk menangani stunting yang disebabkan oleh kekurangan gizi yang marak terjadi di Jawa Barat.
"Ngabaso jadi penting karena ada faktor motorik. Jadi saya tidak mau ada stunting lagi di Jawa Barat," kata Emil.
Sementara itu, ketika disinggung mengenai kendala jalan rusak yang akan menghambat anak-anak untuk berjalan, Emil menegaskan hal tersebut menjadi tugas bupati dan walikota.
"Ya, itu kita akan menunggu sampai kapan? Nunggu 20 tahun lagi baru anak jalan kaki? Bahwa jalannya masih jelek itu tanggung jawab walikota dan bupatinya untuk memperbaiki kondisinya," pungkas Emil.
(ern/ern)