Kata STTG soal Mahasiswa Tewas saat Diksar di Gua Tasikmalaya

Garut - Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STTG) membenarkan salah satu mahasiswanya, Aminudin (18), tewas setelah terjatuh dari tebing saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) mahasiswa pecinta alam (Mapala) di Tasikmalaya.

Baca juga: 4 Mahasiswa Terjatuh ke Gua di Tasikmalaya, Satu Meninggal Dunia

Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STTG Rina Kurniawati mengatakan kejadian itu berlangsung Minggu (18/11/2018). Amin terjatuh di Gua Batu Badak, Cisarongge, Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

"Setelah kita tahu, mendengar berita semalam, bahwa ada kejadian seperti itu, saya bersama pihak kampus berkumpul mencari tahu bagaimana kronologinya," ujar Rina kepada wartawan di kantornya, Jalan Mayor Syamsu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (19/11/3018).

Rina mengaku hingga saat ini pihak kampus belum mengetahui pasti kronologi meninggalnya Amin. Namun Rina memastikan kegiatan Diksar Mapala yang diselenggarakan itu sepengetahuan pihak kampus.

"Iya (sepengetahuan kampus)," katanya.

[Gambas:Video 20detik]

Menurut dia, berbagai upaya terus dilakukan pihaknya. Beberapa staf diberangkatkan menuju Tasik untuk mengetahui kronologis sebenarnya. Ada juga yang berada di rumah duka mendampingi keluarga korban.

"Dari semalam kita juga sudah mengirimkan staf kita, mereka masih stay. Dari mulai Tasik, lalu pemulangan jenazah ke rumah kita mendampingi. Itu sebagai bentuk perhatian kami," ucap Rina.

Pihak kampus akan segera mengevaluasi terhadap kegiatan Mapala. Saat ini STTG masih berbelanja sungkawa dan berkonsentrasi membantu pemulihan kondisi psikologi mahasiswa yang selamat.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Mahasiswa Garut Jatuh ke Gua di Tasikmalaya

(bbn/bbn)