Ini Kata Khofifah Soal Ucapan 'Budek-Buta' Ma'ruf Amin

Ini Kata Khofifah Soal Ucapan 'Budek-Buta' Ma'ruf Amin

Mochamad Solehudin - detikNews
Kamis, 15 Nov 2018 17:08 WIB
Foto: Mochamad Solehudin
Bandung - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor 1 Ma'ruf Amin menyatakan hanya orang 'buta' dan 'budek' yang tidak bisa melihat prestasi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Ucapan mantan Rais Aaam Nu itu menjadi kontroversi.

Dimintai tanggapan terkait hal tersebut, Mantan Menteri Sosial yang juga Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa mengaku tidak ingin masuk dalam polemik yang ada. Apalagi selama ini dia mengaku, dekat dengan penyandang disabilitas.

"Aku jangan disuruh komen itu, teman-teman pasti lihat track record saya. Saya sangat friendly dan buka banyak akses untuk teman-teman difabel, jadi lihat aku saja deh hehehe," ucapnya, saat ditemui di Gor C-tra Arena, Kota Bandung, Kamis (15/11/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara aturan, dia menyebut, penyandang disabilitas awalnya diatur dalam Undang-Undang Nomor 4/1997 tentang penyandang cacat. Namun seiring berjalannya waktu undang-undang itu direvisi dan berganti menjadi undang-undang disabilitas.

Revisi ini seiring juga dengan perspektif dunia dan PBB mendorong agar stigma yang dilabelkan kepada orang dengan keterbatasan dihapuskan. Akhirnya kata cacat berganti menjadi disabilitas yang dinilai lebih manusiawi.

"Dari perspektif dunia itu, lalu terbangun perspektif kebangsaan kita. Bagaimana memberikan equal treatment, memberi ruang, akses termasuk di dalamnya lapangan kerja, hak politik, paling penting hak pendidikan," katanya.

Ditanya jangan menggunakan isitilah yang mengarah stigma negatif terhadap penyandang disabilitas, dia mengaku setuju. Contohnya saja di undang-undang yang dulunya disebut penyandang cacat menjadi disabilitas.

"Kalau itu iya (jangan menggunakan istilah negatif), makanya dulu undang-undangnya penyandang cacat, lalu seiring ada perspektif dunia, tentang hak asasi, hak mendapat akses lalu ada revisi undang-undang itu menjadi undang-undang penyandang disabilitas," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, penyandang disabilitas yang tergabung dalam Forum Tuna Netra Menggugat juga menyesalkan ucapan Ma'ruf Amin. Mereka juga meminta agar Ketua MUI meminta maaf kepada teman-teman penyandang difabel. Karena pernyataannya tersebut dinilai mencederai perjuangan kaum disabilitas selama ini.

"Kami menyesalkan dan prihatin atas pernyataan KH Ma'ruf Amin. Ketika kita berjuang melawan stigma di tengah masyarakat, pernyataan ini mencederai dan menenggelamkan pejuangan kami," kata Penggerak Forum Tunanetra Menggugat Suhendar, di Kota Bandung, Senin (12/11) lalu.


(mso/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads