Di awal musim hujan tahun ini, bunga bangkai bisa dijumpai di daerah Munjul, Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Sedikitnya ada 5 buah bunga ditemukan di pekarangan dan kebun warga. Bunga itu memiliki nama latin Amorphophallus.
Pada tahun 2013 lalu, bunga bangkai ditemukan oleh warga Dusun Cibiru, Desa Sadananya, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. Keberadaan bunga tersebut sempat menghebohkan warga setempat di sebuah kebun warga. Bahkan banyak warga yang datang karena penasaran dengan bentuk bunga yang jarang ditemukan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, dulu memang salah seorang warga tidak sengaja menanam pohon suweg sejenis umbi di lokasi bunga bangkai. Namun pohon tersebut mati, setahun setelahnya tiba-tiba muncul bunga bangkai tersebut.
"Mungkin bunga bangkai ini tumbuh dari umbi pohon suweg. Sekarang sudah tidak ditemukan lagi, mungkin tidak tumbuh di tempat yang sama," terangnya.
Warga Munjul, Buniseuri, Cipaku, Emung (56) menuturkan baru tahun ini melihat bunga tersebut tumbuh di lahan miliknya. Di sekitar bunga terdapat pohon suweg sejenis tanaman umbi.
"Baru tahun ini saya lihat bunga bangkai ini. Tahun sebelumnya tidak ada. Ada lima bunga yang tumbuh, di halaman rumah dan di kebun singkong," ujar Emung.
Sementara itu, Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Ciamis Budi Kurnia mengatakan keberadaan bunga bangkai atau bunga dari pohon suweg tersebut masih satu kerabat dengan bunga bangkai raflesia arnoldi. Bahkan bunga bangkai tersebut dijadikan sebagia salah satu ikon Kabupaten Ciamis. Tepatnya terdapat tugu air mancur bunga bangkai di Alun-alun Ciamis.
"Jadi kepada warga Ciamis, ternyata bunga bangkai tidak hanya tumbuh di Pangandaran saja tapi di Ciamis juga ada. Hanya saja tidak selalu sering ditemukan. Tidak salah kalau salah satu ikon Ciamis itu bunga reflesia atau bunga bangkai," jelasnya.
(ern/ern)