Banjir Rendam Kantor Desa Dayeuhkolot Bandung

Banjir Rendam Kantor Desa Dayeuhkolot Bandung

Wisma Putra - detikNews
Senin, 12 Nov 2018 13:04 WIB
Banjir menggenangi kantor Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Kabupaten Bandung - Banjir melanda Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Akibatnya air merendam kantor Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, terendam.

Pantauan detikcom, Senin (12/11/2018) siang, pukul 10.30 WIB, akses menuju desa terendam setinggi betis orang dewasa. Tidak hanya itu, banjir juga merendam kantor desa setinggi mata kaki.


Sementara itu, sejumlah pegawai desa baru selesai membersihkan air dan lumpur yang masuk ke dalam kantor. Meski terendam banjir, aset desa seperti komputer pelayanan dan lainnya aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelayanan tetap berlangsung," kata Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan saat ditemui di Kantor Desa Dayeuhkolot.

Banjir menggenangi kantor Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Bagi warga yang ingin melakukan administrasi surat menyurat, harus menaiki perahu dari depan gang menuju kantor desa. "Terhambat akses jalannya aja, tergenang banjir. Selain itu kan pelayanan sekarang bisa online juga," ujarnya.

Menurut Yayan, wilayah Dayeuhkolot sudah tergenangi banjir selama lima hari. Menurutnya dari lima hari itu, banjir baru masuk ke dalam desa.

"Sekarang banjirnya besar. Airnya masuk ke dalam desa," kata Yayan.

Cek Kesehatan Pengungsi Korban Banjir

Sejumlah pengungsi di Shalter Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, mendapat pengecekan kesehatan dan pengobatan gratis dari Polindes Dayeuhkolot. Dari informasi yang dihimpun, pengungsian tersebut terdapat 120 jiwa, terdiri dari 34 kk yang merupakan warga di tiga RW, di antaranya RW 4, 5 dan 14.


Satu per satu lansia dan anak-anak yang tinggal di pengungsian diperiksa bidan desa. Satu dari tiga bidan desa, Herawati mengayakan para pengungsi sudah mengeluhkan sakit.

"Warga sudah mengeluhkan sakit," kata Herawati di sela-sela memeriksa warga.

Hera mengungkapkan, sejumlah warga mulai mengeluhkan sakit di antaranya sakit batuk, pilek, panas dan lainnya.

"Anak-anak batuk, orangtua kebanyakan darah tinggi, gatal-gatal dan meriang," ujar Hera.

Petugas mengecek kesehatan pengungsi korban banjir di Kabupaten Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikcom)
Warga sudah menghuni pengungsian selama lima hari, salah satunya keluarga Tita (45). "Pengungsian ini sudah ada sejak Hari Kamis, saya juga masuk ke sini hari Kamis," ujar Tita.

Namun kebanyakan, warga yang masuk ke pengungsian baru malam tadi, di antaranya Rahmat (75) dan Alo (34). "Saya baru mengungsi tadi malam, rumah sudah terendam, ketinggian air sepinggang. Barang-barang di rumah sudah terendam," kata Alo.


Menurut dia, suaminya sudah mengeluhkan pegal-pegal karena tidur hanya beralaskan tikar. "Pegal-pegal soalnya kan tidur di tikar dingin," ujar Alo.

Meski demikian, menurutnya, bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Bandung sudah diterima. "Ada bantuan dari pemerintah, sementara tinggal di sini dulu soalnya air di rumah masih besar," tutur Alo. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads