Di tempat itu, Yohana memberikan apresiasi atas terbangunnya Rusaida di Kabupaten Sukabumi yang menurutnya baru pertamakali diresmikan oleh Kementerian PPPA di Indonesia.
"Inovasi ini sangat baik yang bisa dijadikan model untuk daerah lainnya, ketika mendengar soal Rusaida ini membuat saya ingin melihat secara langsung apa yang sudah didukung oleh Pemkab Sukabumi. Belum pernah saya meresmikan yang seperti ini di Indonesia baru pertama tercatat di kementerian," kata Yohana kepada sejumlah tamu undangan dan media, Rabu (7/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah satu wadah apapun yang terjadi pada perempuan dan anak yang merupakan tugas utama negara untuk melindungi mereka bisa datang ke tempat ini. Bilamana terjadi kekerasan dalam bentuk apapun, fisik, psikis, kekerasan penelantaran anak maupun kekerasan seksual dapat dilaporkan di tempat ini," jelas Yohana.
"Di sini lah anak-anak bisa berkumpul dan bermain, perempuan juga diberdayakan di sini ada pelatihan-pelatihan yang dilakukan disini pembekalan dan sosialisi bagaimana perempuan ini bisa membangun industri rumahan," sambung dia.
Diwawancarai terpisah, Yuyu Marliah pengelola sekaligus pemilik Rusaida menjelaskan lokasi ini berawal dari sebuah Yayasan Pusat Pengembangan Sumberdaya yang memang berjuang untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Tahun 2013 kita memang sudah mendeklarasikan sebuah women crisis centre di Sukabumi dan ternyata tuhan memberikan rezeki sehingga kita bisa membeli tempat ini kemudian menggunakannya untuk rumah program perlindungan perempuan dan anak," kata Yuyu.
Di lahan seluas lebih dari 9 ribu meter persegi itu ada 18 bangunan yang dijadikan rumah pusat komunitas untuk ibu dan anak yang mau mengikuti program edukatif dan kreatif. Mulai dari rumah ramah anak atau safe house, rumah konseling keluarga, rumah yatim dan rumah glukoma.
"Di tempat ini juga ada rumah menjahit, rumah roti jangan lupa juga ada rumah kecantikan, rumah hidroponik artinya rumah-rumah yang ditujukan untuk sarana edukasi ibu-ibu itu bisa belajar industri rumahan ketika pulang ke rumahnya, tidak hanya untuk perempuan dan anak yang menjadi korban tapi juga untuk seluruh perempuan yang ingin mandiri dan kreatif," jelasnya.
Selain dihadiri Menteri Yohana, terlihat hadir di kegiatan itu Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo, Dandim 0607 Letkol Kav Mujahidin serta sejumlah kepala dinas Pemkab Sukabumi.
(sya/sya)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini