Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Dadang Darmawan mengatakan sejak awal Oktober 2018 pihaknya sudah mulai melakukan antisipasi pohon tumbang.
"Pertama kita melakukan pemangkasan untuk mengurangi beban pohon, standarnya tiga meter dari tanah sampai dahan," ujar Dadang kepada detikcom, Minggu (3/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata-rata, kata Dadang, di tempat tersebut memiliki pohon sudah berumur dan berjenis pohon yang rawan tumbang. Sehingga perlu dilakukan pemangkasan.
"Lalu kita juga siapkan tim untuk antisipasi pohon tumbang kerja sama dengan Diskar PB," katanya.
Dadang mengatakan tim tersebut nantinya akan bekerja menggunakan motor untuk menuju lokasi. Setiap tim terdiri dari empat orang menggunakan dua unit motor dan membawa gergaji mesin.
Menurut Dadang tim tersebut diperlukan agar cepat mencapai lokasi pohon tumbang. Setelah tim tersebut bekerja, barulah potongan pohon tumbang diangkut menggunakan truk.
"Pohon tumbang itu hitungannya detik, bisa langsung menyebabkan kemacetan. Makanya yang bisa cepat dan lincah tim motor itu," ucapnya.
Pihaknya meminta warga untuk turut aktif melaporkan jika di daerahnya terdapat pohon yang berpotensi tumbang seperti mengalami keropos atau miring. Hal itu sekaligus memudahkan petugas melakukan langkah antisipasi.
"Kalau pohon kelihatan keropos, kelihatan ngagorowong batangnya itu segera lapor. Atau ada yang suka babakaran di bawah pohon tegur saja karena itu merusak kesehatan pohon juga," katanya.
Pada sensus pohon tahun 2017 lalu, Kota Bandung memiliki 1.000.980 pohon. Dari jumlah tersebut terdapat 500-600 pohon yang berusia di atas 50 tahun.
"Pohon tua tapi masih bagus seperti mahoni, itu tidak masalah. Justru yang jadi perhatian jenis-jenis seperti flamboyan yang karakteristik akarnya muncul ke permukaan tanah," ujar Dadang. (tro/ern)











































