Baca juga: Kasus Suap Bupati Cirebon, KPK Sita 4 Mobil |
Massa mendukung penuh langkah hukum KPK untuk mengungkap praktik suap dan gratifikasi yang menjerat Sunjaya. Salah seorang PNS, Juju Hermanto mengatakan, banyak PNS di lingkungan Pemkab Cirebon merasa terzalimi selama masa kepemimpinan Sunjaya. Pasalnya, menurut dia, Sunjaya terlalu sering memutuskan untuk rotasi dan mutasi jabatan.
"Menyuarakan bahwa para ASN sebagian besar terzalimi, itu fakta. Saya ingin menyampaikan apa adanya. Bayangkan rotasi itu setahun bisa sampai 4 kali, itu karena bukan alasan tidak bisa kerja. Tapi alasannya berbeda pilihan politik," kata Juju yang menjabat selaku Sekretaris Camat (Sekmat) Babakan, Kabupaten Cirebon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saya hampir setiap tahun kena rotasi. Kalau tidak ada praktik jual-beli jabatan ya tidak mungkin digeser-geser. Ini karena ada faktor uangnya, bukan dilihat dari kompetensi," ucapnya.
Juju mengaku pernah ditugaskan di sejumlah instansi, antara lain kearsipan, bidang transmigrasi, dan lainnya. Namun, Juju mengaku tak pernah terlibat dalam praktik jual-beli jabatan tersebut.
"Saya pernah dipindah tugaskan, jaraknya jauh dari rumah sekitar 50 kilometer. Soal harga jabatan saya tidak tahu. Tapi bukan rahasia umum ada praktik itu (jual-beli jabatan). Kita mengapresiasi dan mendukung KPK mengusut kasus ini," ujar Juju.
Saksikan juga video 'Berompi Tahanan KPK, Bupati Cirebon Bantah Terima Suap':
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini