Rukman Syamsudin, relawan reaksi cepat Istana KSJ menceritakan saat itu kondisi Fa nyaris tanpa busana. Ujung jari-jari Fa tebal, begitu juga dengan dengkul dan kulit kedua kakinya.
"Informasi yang saya dapat Fa ini pernah menjebol dinding ruangan tempatnya dikurung hanya dengan cakaran jarinya. Makanya kondisi ujung jarinya tebal, kondisinya telanjang kata orang tuanya kalau dikasih baju suka di cakar sampai robek," Kata Rukman di Istana KSJ, Cianjur, Senin (29/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Miris kondisinya, dia jarang komunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Ketika kita evakuasi dia berbicara dengan bahasa hewan, ayam, burung, cicak, toke, kucing ya semua hewan yang selama ini berinteraksi dengan dia," ungkap dia.
Saat ini Fa sudah dievakuasi, bocah malang itu terlihat atraktif dan bisa beradaptasi di Istana KSJ dengan relawan dan pasien di tempat itu. Hanya beberapa kalimat yang disuarakan bocah malang itu, "Mamah, Ibu, Ai, mamam," sisanya Fa bersuara menirukan ayam.
Nurhamid Karnaatmaja (55), pengelola Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Istana KSJ menyebut hanya dalam dua hari kondisi kesehatan dan mental Fa sudah relatif membaik.
"Sudah berkumpul dengan relawan, bisa minta makan dan hidup lebih layak. Selama di dalam ruangan gelap Fa makan, buang air besar dan kecil di ruangan yang sama. Alhamdulillah anak ini akan kita bawa ke RS Marzoeki Mahdi di Bogor untuk mendapat penanganan medis," ujar dia.
Saksikan juga video 'Akhir Derita Marmun, 20 Tahun Dikurung di Bilik Sempit':
(sya/mud)











































