Pantauan detikcom, pukul 15.45 WIB, mantan Bupati Tasikmalaya itu terlihat keluar dari Gedung Sate untuk menemui massa Aksi Bela Islam, Jumat (26/10/2018). Dia datang didampingi oleh beberapa stafnya di lingkungan Pemprov Jabar.
Kehadiran orang nomor dua di Jabar ini langsung disambut oleh massa aksi. Beberapa tokoh yang ikut dalam aksi seperti ustaz Athian Ali, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya, terlihat menyambut kehadiran Uu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapapun yang ganggu kalimat tayibah, maka berhadapan dengan umat Islam. Tapi, berhadapan di sini adalah berhadapan tidak melanggar etika, norma dan agama," ucap Uu.
Massa menggelar Aksi Bela Tauhid di depan Gedung Sate. (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom) |
Aksi Bela Tauhid yang digelar hari ini, sebut dia, sebagai bentuk kepedulian untuk menjaga kesucian agama. "Keadilan itu hal mutlak untuk diperjuangkan dan ditegakkan. Untuk itu, kegiatan ini saya paham sebagai bentuk kepedulian kita terhadap agama. Tapi harapan kami tindakan apapun emosional jangan sampai mengganggu (kerukunan)," tuturnya.
Dia mengajak masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada aparat pemerintah dan kepolisian. Uu tidak ingin masyarakat terpecah belah akibat kejadian ini.
"Kita serahkan (masalah ini) ke aparat pemerintah termasuk saya akan mengawal kegiatan proses kejadian (pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid) ini. Tapi kita tetap jaga persatuan jangan sampai diadu domba. Harapan kami, kita jangan terpancing sehingga menciptakan gerakan-gerakan emosional," ucap Uu.
Sementara itu, Athian Ali menegaskan, bendera yang bertuliskan kalimat tauhid bukanlah milik HTI. "Kalimat ini bukan milik ormas tertentu. Kalimat ini milik umat Rasulullah. Pembakaran (bendera bertuliskan kalimat Tauhid di Garut) ini membuat amarah umat Islam dunia," kata Athian.
Dia mengingatkan agar masyarakat untuk tetap menjaga perdamaian. Jangan sampai masalah ini memecah belah persatuan masyarakat.
"Kita tunjukkan kita mencintai kedamaian. Karena itu, pesan saya biarkan darah saudara tetap mendidih tetap berkorban karena itu keimanan. Tapi jangan sampai membuat rusak hal-hal yang merusak. Mari kita cintai kedamaian," ujarnya.
Pihaknya juga menuntut aparat penegak hukum untuk mengusut kasus pembakaran ini secara tuntas. "Jangan alasan itu, adalah bendera organisasi tertentu. MUI telah menyatakan bahwa yang dibakar bukan bendera HTI," kata Athian.
Saksikan juga video 'Massa Aksi Bela Tauhid Memanas di Depan Kantor GP Ansor':
(mso/bbn)












































Massa menggelar Aksi Bela Tauhid di depan Gedung Sate. (Foto: Mochamad Solehudin/detikcom)