"Mundur woy, mundur. Ayo yang lain jangan diam saja," kata seorang emak-emak sambil mengajak kawannya.
Untuk menghindari insiden, sejumlah polwan berupaya menenangkan emak-emak itu. Di lokasi yang sama, sejumlah pria berdebat dengan petugas. "Tadi sempat ada insiden, tapi situasi kondusif setelah emosi warga kami redakan," kata Kapolsek Telukjambe Timur Iptu Hasanuddin Bahar kepada detikcom usai menenangkan massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembongkaran bangli itu akhirnya berlangsung tuntas. Menggunakan satu unit alat berat, puluhan Satpol PP Karawang membongkar 34 bangunan permanen dan semi permanen hingga rata dengan tanah. Mereka dibantu 100 personel polisi dari Polsek Telukjambe Barat dan Kodim O604 Karawang.
Warga mencoba menghalangi alat berat yang akan membongkar bangunan liar di Karawang. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikcom) |
"Jalan ini akan diperuntukkan sebagai akses menuju TOD Kereta Cepat. Jadi akan diperlebar kurang lebih 20 meter," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemkab Karawang Asep Hazar di sela-sela pembongkaran.
Asep menuturkan jalan tersebut perlu diperluas untuk menghindari kemacetan supaya para penumpang kereta cepat bisa leluasa bepergian ke stasiun. Untuk tahap awal petugas merobohkan bangli di sepanjang 300 meter jalan arteri tersebut. Selain jalan Badami-Loji, Pemkab Karawang akan membuat dua akses penghubung lain menuju TOD.
"Pelebaran diperlukan untuk mencegah kemacetan. Kan tidak logis kalau naik keretanya cepat tapi menuju stasiunnya macet. Akses lainnya akan dibangun di kawasan industri dan Tol Karawang Barat. Jadi penumpang kereta cepat bisa banyak pilihan, selain lewat kawasan industri, bisa lewat tol atau jalan arteri ini," Asep menjelaskan. (bbn/bbn)












































Warga mencoba menghalangi alat berat yang akan membongkar bangunan liar di Karawang. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikcom)