"Iya (menyesalkan). Kami berharap kejadian serupa tidak terulang," kata Kabid SD Disdik Garut Ade Manadin saat dihubungi detikcom via pesan singkat, Kamis (25/10/2018).
Dugaan penganiayaan guru kepada sejumlah bocah satu sekolah ini terjadi Rabu (24/10/2018). Kasus itu ramai diperbincangkan setelah video siswa yang mengaku disulut rokok guru itu viral di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disdik mempercayakan penanganan kasus ini kepada polisi. Selain itu, Disdik Garut menyiapkan tim untuk memantau kondisi bocah SD yang menjadi korban.
"Kami memberi bimbingan dan bantuan trauma healing terhadap anak. Peserta didik harus diselamatkan dan harus tetap sekolah," kata Ade.
Dalam video berdurasi 1 menit 42 detik, terlihat tiga siswa SD diinterogasi oleh seorang wanita. Mereka mengaku disulut rokok dan dipukul oleh gurunya. Ketiganya menangis. "Eta gara-gara teu bisa nulis A,B,C (Gara-gara tidak bisa nulis A,B,C)," ujar salah satu murid dalam video tersebut.
Video itu tersebar di aplikasi WhatsApp. Tiga bocah lelaki itu bersekolah di salah satu SD di Kecamatan Bayongbong, Garut. Mereka diduga dianiaya pria inisial DS (58), yang merupakan guru kelas 3 di SD itu.
Polisi turun tangan menyelidiki peristiwa tersebut. DS masih menjalani pemeriksaan polisi.
"Untuk sementara, keterangan dari yang bersangkutan, itu karena anaknya tidak mengerjakan PR (pekerjaan rumah) kemudian ditegur. Anak itu mengeluarkan kata kasar, akhirnya bapa guru emosi dan refleks, karena dia lagi merokok kemudian kena muridnya," ucap Kapolsek Bayongbong AKP Dedi Rustandi. (bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini