Bendera Tauhid Dibakar, MUI dan Pangdam Imbau Umat Tak Terprovokasi

Bendera Tauhid Dibakar, MUI dan Pangdam Imbau Umat Tak Terprovokasi

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Selasa, 23 Okt 2018 17:03 WIB
Aksi damai massa di Garut/Foto: Hakim Ghani
Bandung - Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Jawa Barat meminta umat Islam untuk tidak terprovokasi menyusul aksi pembakaran bendera berkalimat tauhid. MUI meminta masyarakat untuk mempercayakan kepada polisi terkait pengusutan kasus tersebut.

"Intinya langkah yang sekarang jangan mudah terprovokasi," ucap Ketua MUI Jabar Rachmat Syafei di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (23/10/2018).

Pihaknya meminta umat Islam menahan diri. Dia menyebut pihak kepolisian akan bersikap profesional dalam menangani kasus ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu kita menahan diri, bagaimana menunggu proses hukum secara profesional yang akan dilaksanakan oleh Kapolda. Kami intinya, berterima kasih kepada Polda yang secara profesional menangani kasus ini dan kita semua imbau jangan terprovokasi sehingga melebar yang tidak perlu," ucapnya.



Hal senada diungkapkan Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan di tempat yang sama. Jenderal TNI bintang dua ini meminta masyarakat menahan diri.

"Soal permasalahan yang ada di Garut, mari semua kita imbau kita serahkan sepenuhnya kepada proses penyidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar. Kita masyarakat jabar jangan sampai ada yang terpengaruh dan terprovokasi dengan adanya ajakan-ajakan atau imbauan-imbauan untuk memprovokasi kejadian ini menjadi melebar dan luas.

"Ini adalah oknum. Oknum-oknum ini akan diproses, akan dilihat sejauh mana, kita serahkan sepenuhnya kepada Polda Jabar," ucap Besar menambahkan.



Sebelumnya Ketua Umum GP Ansor Yaqut Chalil Qoumas menyatakan pembakaran bendera itu adalah reaksi dari provokasi pada Hari Santri Nasional, yang jatuh pada 22 Oktober. Provokasi itu berupa pengibaran bendera HTI, organisasi terlarang di Indonesia.

"Ini karena kejadian pengibaran bendera HTI tidak hanya terjadi di Garut. Kejadian serupa juga terjadi di Bandung Barat dan Tasikmalaya. Itu fakta yang kita temukan," Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas

Sementara itu Sekjen MUI Anwar Abbas menyesalkan aksi bakar bendera bertuliskan kalimat tauhid karena telah membuat kegaduhan umat Islam. MUI meminta orang yang telah melakukannya meminta maaf dan mengakui kesalahannya secara terbuka.

MUI juga berharap polisi bertindak cepat, adil dan profesional menangani kasus ini.



Sementara itu Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah meminta klarifikasi Gerakan Pemuda (GP) Ansor berkaitan dengan insiden pembakaran bendera tauhid.

"PBNU telah meminta kepada GP Ansor untuk mengklarifikasi kejadian di Garut dan menyesalkan cara tersebut telah menimbulkan kesalahpahaman. Namun sesungguhnya sebagai ormas Islam tidak mungkin dengan sengaja membakar 'Kalimat Tauhid' yang sama artinya melakukan penghinaan terhadap diri sendiri," ucap Wiranto.

Menurutnya pembakaran itu untuk membersihkan pemanfaatkan kalimat tauhid yang dipakai HTI. "Namun semata-mata ingin membersihkan pemanfaatan kalimat tauhid dimanfaatkan oleh organisasi HTI yang telah dilarang keberadaannya," jelasnya.


Saksikan juga video 'MUI Sesalkan Pembakaran Bendera Kalimat Tauhid di Garut':

[Gambas:Video 20detik]

(dir/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads