Sekolah SD di Cirebon Ini Klaim Satu-satunya Berkonsep Pluralis

Sekolah SD di Cirebon Ini Klaim Satu-satunya Berkonsep Pluralis

Sudirman Wamad - detikNews
Rabu, 17 Okt 2018 13:31 WIB
Foto: Sudirman Wamad
Cirebon - Merawat keberagaman sejak dini. Itulah yang dilakukan SDN 1, 2, dan 3 Pengampon Kota Cirebon dalam mendidik para siswa. Tiga SD milik pemerintah yang berlokasi satu komplek itu dikenal sebagai sekolah negeri yang pluralis.

Siswa yang belajar di sekolah tersebut berlatar belakang dari beragam agama, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Siswa dari tiga sekolah itu dididik untuk saling menghargai di tengah perbedaan yang ada. Bahkan, pihak sekolah memberikan porsi yang sama untuk jam pelajaran agama.

Kepala SDN 1 Pengampon Suwarni mengatakan pihak sekolah rutin memberikan pembinaan kepada siswa sebelum masuk kelas. Masing-masing siswa diberikan waktu selama 15 hingga 20 menit untuk berdoa sesuai agamanya di ruangan masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk yang muslim berdoa di depan kelas. Kemudian yang non muslim, Kristen dan Katolik dari SDN 1, 2, dan 3 dikumpulkan di aula untuk berdoa. Kita memberikan ruang kepada mereka untuk mendapatkan hak yang sama," kata Suwarni saat ditemui detikcom di SDN Pengampon, Jalan

Usai jam masuk sekolah, setiap 15 sampai 20 menit, anak-anak diberikan pembinaan sesuai agamanya masing-masing. Suwarni mengatakan dengan menyatukan Keberagaman yang ada akan membuat suasa sekolah menjadi lebih indah.

"Kami berpikir bahwa SDN Pengampon ini merupakan miniatur Pancasila. Siswanya beragam agam, latar belakangnya ada dari Jawa dan luar Jawa, beragam suku tentunya," kata Suwarni.

Foto: Sudirman Wamad


Di tempat yang sama, Kepala SDN 3 Pengampon Patonah mengatakan untuk guru agama dari masing-masing agama pun disediakan. Untuk agama Kristen dan Katolik, lanjut dia, pihak SDN Pengampon menyiapkan ruang khusus.

"Karena yang muslim itu mayoritas, proses belajarnya di masing-masing kelas saat pendidikan agama. Kalau Kristen dan Katolik itu ada ruangannya, Hindu juga kita sediakan. Di sini siswa dididik untuk saling menghargai," ucapnya.

Dari sekian banyak sekolah dasar negeri yang ada di Kota Cirebon, diakui Patonah, konsep pendidikan untuk saling menghargai dan memberikan hak yang sama kepada minoritas hanya ada di SDN Pengampon. Patonah menyebutkan untuk total dari SDN 1, 2, dan 3 Pengampon sekitar 650 murid. Dari jumlah siswa itu, lanjut dia, 20 persen siswa belatarbelakang non muslim.

"Mata pelajaran pendidikan masing-masing agama ada. Mereka mendapat porsi yang sama. SDN satu-satunya di Kota Cirebon yang memikiki konsep seperti ini," kata Patonah.

Salah seorang siswa kelas VI SDN 1 Pengampon Muhamad Reza Yuga mengaku senang bisa bergaul dengan siswa lainnya yang berlatar belakang berbeda.

"Di sini punya banyak teman, dari luar Jawa, suku, agama, dan ras yang berbeda. Bisa belajar bareng dan saling menghargai," katanya. (ern/ern)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads