Sule, panggilan akrabnya, mengaku sudah membuat laporan ke Polsek Cibadak Sukabumi dengan bukti surat bernomor STPL/262/X/2018/Sektor Cibadak. Insiden tersebut berlangsung Selasa (16/10), sekitar 24.15 WIB.
"Situasi saat itu gelap, saya enggak melihat jelas tapi saya ingat mereka pakai jaket dan helm. Penumpang yang di belakang langsung melemparkan batu begitu saja ke arah mobil dan mengenai kaca depan. Saya sempat kaget dan menghentikan kendaraan," tutur Sule kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siang sampai malam saya diskusi dengan beberapa orang anggota LSM. Setelah itu saya geser ke sekitar kantor Kejaksaan Cibadak bertemu dengan beberapa teman, lalu pulang," ujar Sule.
Selagi perjalanan pulang mengendarai mobil menggunakan jalur alternatif Nagrak, Sule menyebut kondisi jalanan sepi. Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul dua orang berboncengan menggunakan sepeda motor. Orang yang berada di jok belakang tiba-tiba langsung melemparkan batu dan langsung mengenai kaca bagian sopir.
Menurut Sule saat itu hampir saja kendaraannya oleng dan terperosok ke tepi jalan. Sule sempat memutar kendaraannya dan mengejar pelaku, namun kehilangan jejak.
Dia lalu menuju kantor Polsek Cibadak dan melaporkan kejadian yang menimpanya. "Saya langsung lapor polisi, saya merasa orang tersebut sengaja melakukan teror dengan melemparkan batu," ucapnya.
"Kalau begal pasti, dia berhenti. Kalau geng motor, masa dia sendirian. Kalau orang iseng harusnya ada korban lain. Mereka sudah mempersiapkan batu dan saya duga mereka memang menjadikan saya sebagai target," tutur Sule menambahkan.
Kaca depan mobilnya retak akibat insiden tersebut. Sule dipastikan tidak terluka. Kini pelaku dan motif pelemparan kaca mobil ini diselidiki polisi. (sya/bbn)











































