Sejumlah saksi menyebut warga Kampung Bunut, RT 002 RW 007, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur itu sempat terlibat cekcok dengan seseorang hingga akhirnya di tusuk dengan sebilah pisau pasa baguan perutnya.
"Yang badan tinggi bilang, 'maneh ulah sok ngera-ngerakeun urang (kamu jangan mempermalukan saya). Orang badan kecil jawab, 'sok we bereskeun didieu (ya sudah selesaikan di sini). Saat itu saya sambil berjalan menjauh, tiba-tiba dengar teriakan, 'pak saya di tusuk'," tutur Wawan Gunawan (47) warga di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) kepada awak media, Kamis (11/10) lalu.
Selang empat hari kemudian atau Senin (15/10) polisi akhirnya mengungkap misteri kematian Enang. Seorang pria, Beben (50), ditangkap polisi. Kini pria yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan tersebut menjalani pemeriksaan.
Polisi meringkus Beben di daerah Cikelat, Sukabumi, Senin (15/10/2018), sekitar pukul 15.00 WIB. "Pelaku pasrah saat diamankan petugas di sebuah tempat persembunyiannya oleh timsus gabungan Satreksrim Polres Sukabumi dan Unit Reskrim Polsek Cibadak," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi kepada detikcom melalui sambungan telepon.
Menurut Nasriadi, motif pembunuhan tersebut masih terus didalami anggotanya. Namun pelaku mengaku nekat membunuh karena merasa dibohongi korban.
"Awalnya dari jual beli sapi. Pada hari kejadian atau Kamis (11/10), pelaku dan korban bertransaksi sapi. Ada dua ekor sapi yang dibawa oleh rekan korban, sementara korban berjanji akan mempertemukan pemilik sapi dengan pembeli," ujar Nasriadi.
"Mereka kemudian bersitegang sampai akhirnya terjadi peristiwa itu. Pelaku selain pemilik sapi juga berprofesi sebagai tukang jagal (sembelih). Dia membawa senjata tajam dan langsung menusukkan senjatanya ke perut korban sampai akhirnya korban tewas," tutur Nasriadi.
Selain pelaku, polisi menyita barang bukti berupa dua ekor sapi dan satu unit kendaraan bak terbuka yang dipakai sebagai kendaraan angkutan hewan ternak.
(sya/ern)











































